JAKARTA, DISWAY.ID - Serangan militer Nigeria yang menggunakan drone untuk menargetkan pemberontak malah menewaskan 85 warga sipil yang berkumpul untuk perayaan keagamaan, kata pihak berwenang Senin.
Serangan pada Minggu malam di desa Tudun Biri di kawasan dewan Igabi negara bagian Kaduna terjadi ketika umat Islam berkumpul di sana untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Gubernur Kaduna Uba Sani mengatakan warga sipil dibunuh secara keliru dan banyak lainnya terluka oleh pesawat tak berawak yang sejatinya menargetkan para pemberontak.
BACA JUGA:5 Fakta Druze Arab di Rekrut Israel Bergabung Jadi Tentara IDF
Badan Manajemen Darurat Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa “sejauh ini 85 mayat telah dikuburkan sementara pencarian masih berlangsung”.
Kantor Amnesty International di Nigeria mengatakan 120 orang tewas dalam serangan itu, mengutip laporan dari para pekerja dan sukarelawan di daerah tersebut.
“ Banyak dari mereka adalah anak-anak dan masih banyak lagi mayat yang ditemukan,” Isa Sanusi, direktur kelompok tersebut di Nigeria, mengatakan kepada The Associated Press.
Menurut warga Igabi, Mustapha Rufai, setidaknya 50 jenazah telah ditemukan, dan militer bilang tidak sengaja melemparkan bom ke arah mereka yang sedang memperingati hari raya Maulid Nabi Muhammad SAW.
Serangan tersebut merupakan yang terbaru dalam pemboman yang tidak disengaja terhadap warga di wilayah-wilayah bermasalah di Nigeria.
BACA JUGA:Inggris Turun Gunung Cari Lokasi Tahanan Israel yang Disandera Hamas di Gaza
BACA JUGA:Panik! Media Israel Soroti Serangan Aliansi Netizen Indonesia, 'Tambah Semangat Ngejulidnya'
Februari 2014 lalu ketika sebuah pesawat militer Nigeria menjatuhkan bom di Daglun di negara bagian Borno yang menewaskan 20 warga sipil dan September 2022, setidaknya terdapat 14 insiden pemboman serupa yang terdokumentasi di kawasan pemukiman.
Serangan pemberontak telah menghancurkan wilayah barat laut dan tengah Nigeria.
Pasukan negara tersebut sering menargetkan tempat persembunyian kelompok bersenjata dengan pemboman udara namun terkadang tidak sengaja mengebom penduduk desa.