BACA JUGA:Dapat Ancaman Bawa Bom, Pelita Air Batal Terbang dari Bandara Juanda
"Simplifikasi dan efisiensi proses bisnis di tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) itu menjadi salah satu kunci dari peningkatan pelayanan kargo dan logistik di Bandara Juanda Surabaya,” lanjut Dedi.
“Ke depannya, AP I akan mulai menerapkan program ini di tiga bandara lain yang termasuk ke dalam bandara prioritas implementasi program NLE, yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, serta Bandara Sultan Hasanuddin Makassar," jelasnya.
Dalam mendukung program NLE, AP I juga telah menerapkan cargo integrated system (CIS) 2.0, yakni sistem yang mendukung digitalisasi proses bisnis di terminal kargo bandara.
BACA JUGA:DAMRI Hadirkan Rute Bandara Soetta- Halim, Untuk Layani Penumpang Kereta Cepat Whoosh
Per 1 November, AP I telah menerapkan CIS 2.0 di 10 bandara, serta ditargetkan akan diimplementasikan di 14 bandara mulai 1 Januari 2024 mendatang.
"Kami berharap dengan berbagai upaya yang telah dilaksanakan ini, akan berdampak positif terhadap seluruh proses layanan kargo dan logistik di bandara-bandara AP I yang pada akhirnya akan memberikan multiplier effect positif terhadap jaringan distribusi kargo dan logistik secara nasional," tukasnya.