Siap-Siap, Puncak Lonjakan Covid-19 Diprediksi Akan Kembali Terjadi 2 Minggu ke Depan

Jumat 15-12-2023,16:57 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Meskipun protokol kesehatan (prokes) dan mobilitas masyarakat relatif statis, iprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 akan kembali terjadi dala waktu dua minggu ke depan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama bahwa terdapat tiga faktor dominan yang menyebabkan peningkatan tersebut.

BACA JUGA:Kasus Covid 19 Kembali Meningkat, Positivity Rate di DKI Jakarta Capai 40 Persen

“Menurut saya ada 3 hal dominan. Pertama, pancaroba atau peralihan musim [menyebabkan] imunitas seseorang menurun, kelembaban udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh,” ujar Ngabila kepada wartawan, Jumat 15 Desember 2023.

Sementara itu, faktor kedua adalah imunitas atau antibodi Covid-19 dalam tubuh yang mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi dilakukan. Hal ini ditambah oleh faktor ketiga, yakni mutasi virus atau varian baru.

“Walaupun virus mutasi seharusnya memang lebih cepat menular virusnya, tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat,” tambahnya. 

BACA JUGA:Imbas Covid-19 Naik di ASEAN, Bandara Soetta Bakal Menganjurkan Pakai Masker Lagi

Namun begitu, ia mengimbau bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi hal ini karena berdasarkan polanya, akan ada kenaikan kasus Covid-19 per 6 bulan seiring dengan kondisi pancaroba dan menurunnya kadar antibodi terhadap Covid-19 di dalam tubuh.

Menurut Ngabila,  positivity rate tes PCR DKI Jakarta saat ini berkisar pada angka 40%. 

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang merasakan gejala Covid-19 untuk melakukan tes secara gratis. 

Nagbila pun menuturkan, dari 10 orang tes PCR, 4-5 orang positif Covid-19. 

BACA JUGA:Wamenkes Pastikan Situasi Tetap Terkendali Meski Kasus Covid Naik Lagi

Ia pun juga mengimbau masyarakat yang bergejala salah satu dari gejala khas Covid-19 seperti demam dan atau disertai nyeri tenggorokan, batuk, pilek, gangguan indera penciuman, atau gejala lainnya atau merupakan kontak erat kasus positif, dapat segera ke Puskesmas Kecamatan terdekat di DKI Jakarta.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan perlu ada upaya pencegahan penularan yang dilakukan serentak oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan setempat. 

BACA JUGA:COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster

Kategori :