RI Impor Beras 2 Juta Ton dari India dan Thailand untuk 2024

Jumat 22-12-2023,13:03 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID - Republik Indonesia (RI) akan impor 2 juta ton beras pada tahun depan untuk memastikan ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) di tahun 2024.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi yang menyatakan, pemerintah telah menugaskan Bulog untuk impor beras guna memastikan ketersediaan cadangan beras untuk tahun depan.

Bayu Krisnamurthi mengatakan, impor beras sebesar 2 juta ton untuk tahun 2024 dari kekurangan pada tahun 2023 yang mewncapai 1,3 juta ton dan melihat tidakkepastian dengan kondisi tahun depan.

BACA JUGA:Selain di Alfamidi Bulog Jual Daging Kerbau Beku di Mana Lagi? Nih Jawaban Budi Waseso

BACA JUGA:Harga Beras Bergejolak! Bulog Sebar Beras 5 Kg ke Indomaret dan Alfamart

Jadi, kata Bayu Krisnamurthi, Indonesia membutuhkan 2 juta ton beras impor untuk mengatasi ketidakpaastian yang dibutuhkan tahun 2024.

“ Itu akan kita coba mencari yang terbaik," kata Bayu dalam konferensi pers di Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Kamis 21 Desember 2023.

“  Tingkat ketidakpastiannya masih tinggi karena kita tidak tahu kondisi ke depan. Mudah-mudahan kita bisa melewati proses politik dengan aman sehingga tidak ada faktor geopolitik dalam negeri. Namanya logistik, stok tujuannya untuk berjaga-jaga," katanya.

Bayu Krisnamurthi menambahkan, Bulog saat ini sedang menjajaki dengan negara Thailand untuk impor beras dengan skema Business to Business (B2B) dan Government to Government (G2G).

“ Sedangkan untuk negara India kita lakukan hanya melalui G2G.,” katanya.

BACA JUGA:Dirut Bulog : Harga Beras Akan Turun Seminggu Lagi

BACA JUGA:Harga Beras Naik, Pemkot Bandung Akan Gelontorkan 500 Ton Beras Bulog, Pedagang Wajib Jual Harga Segini

Khusus untuk India yang mengubah policy-nya kebijakan hanya dilakukan pemerintah G2G untuk beras.

“ Termasuk beras pecah, gandum dan gula. Ada lembaga yang mereka bentuk di India dan itu yang akan jadi pintu masuknya," kata Bayu.

Lebih lanjut menjelaskan, pentingnya stabilitas pangan meskipun harus dengan cara impor. 

Kategori :