JAKARTA, DISWAY.ID-- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara, menyebutkan adanya satu gunung api di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada pada level III atau Siaga.
Sedangkan tiga gunung api lainnya yang ada di NTT berstatus Waspada atau level II.
BACA JUGA:Gunung Merapi Mengalami 71 Gempa Guguran dan Gempa Tektonik
"Dari 17 gunung api aktif di Pulau Flores dan Lembata, satu gunung api sudah berstatus Siaga dan tiganya berstatus Waspada," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara,' ujar Zakarias Ghele Raja, melalui keterangan tertulisnya, Senin 1 Januari 2024.
Zakarias mengatakan, satu gunung api yang berstatus Siaga atau berada pada level III itu yakni Gunung api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.
BACA JUGA:Gunung Lewotobi di Flores Timur Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1 Km
Status gunung ini baru dinaikkan dari level II atau Waspada pada pukul 04.00 Wita dini hari tadi.
Selanjutnya tiga gunung api yang berstatus Waspada yakni Gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Inelika di Kabupaten Ngada, dan Lewotobi Perempuan di Flores Timur.
Gunung Ile Lewotolok berstatus Siaga, namun status gunung itu diturunkan pada 28 Desember 2022 menjadi Waspada.
BACA JUGA:Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi Usai, Penerbangan Bandara Minangkabau Kembali Beroperasi
Sementara itu Gunung Inelika yang sebelumnya berstatus Normal atau berada pada level I mengalami peningkatan status menjadi level II atau Waspada pada 4 Oktober 2023.
Kenaikan status itu didasarkan pada adanya peningkatan aktivitas kegempaan yang menunjukkan kenaikan tekanan di bawah tubuh gunung itu yang dapat memicu munculnya gempa-gempa vulkanik dan erupsi freatik.
"Sedangkan kenaikan status gunung api Lewotobi Perempuan menjadi Waspada terjadi pada 17 Desember 2023 lalu," jelas Zakarias.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Ini Imbauan Tegas untuk Wisatawan dan Warga!
Dengan kenaikan status empat gunung api aktif itu, Zakarias mengatakan ada beberapa potensi bahaya yang harus dijauhi oleh masyarakat yakni abu vulkanik, awan panas, serta gas beracun yang keluar.