JAKARTA, DISWAY.ID -- Turki menahan 33 orang yang dicurigai merencanakan penculikan dan mata-mata atas nama dinas intelijen Mossad Israel.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya pada 2 Januari 2024.
Ia juga mengatakan para tersangka ditangkap dalam penggerebekan di Istanbul dan tujuh provinsi lainnya.
BACA JUGA:Makin Kaya, Usai Jadi 'Raja Minyak', Arab Saudi Kini Temukan Tambang Emas Baru di Mekah
Belum jelas apakah mereka adalah warga negara Israel atau warga lokal yang diduga bekerja sama dengan Mossad.
Kantor kejaksaan Istanbul mengatakan 13 tersangka lainnya masih buron.
“Ada operasi berbahaya dan upaya sabotase yang dilakukan terhadap Türkiye dan kepentingannya,” kata Erdogan setelah penggerebekan diumumkan.
“Kami pasti akan menghancurkan permainan ini,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
BACA JUGA:Wakil Pemimpin Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Kota Beirut, Bakal Terjadi Balasan Besar!
Hubungan antara Turki dan Israel sendiri memburuk setelah pecahnya perang di Gaza hampir tiga bulan lalu.
Erdogan telah menjadi salah satu pengkritik paling keras di dunia terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pemimpin Turki pekan lalu membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler dan menuntut agar sekutu Barat Israel menghentikan dukungan mereka terhadap “terorisme” yang dilakukan oleh pasukan Israel di Gaza.