Selain itu, tubuh memiliki kapasitas untuk membersihkan dirinya sendiri melalui urin, keringat, feses, dan hati.
Hati membuat zat beracun tidak berbahaya dan memastikan zat tersebut dikeluarkan dari tubuh.
Namun, ada bahan kimia tertentu yang mungkin tidak mudah dihilangkan.
Ini mungkin termasuk ftalat, polutan organik persisten (POPs), dan bisphenol A (BPA), dan logam berat.
Ini biasanya menumpuk di darah atau jaringan lemak dan mungkin memerlukan waktu lama bagi tubuh untuk membuangnya.
Efek Diet Detoks
Beberapa orang juga melaporkan merasa tidak enak badan saat menjalani diet detoks.
Terkait penurunan berat badan, hanya ada sedikit penelitian yang meneliti bagaimana diet detoks berdampak pada hal ini.
Meskipun beberapa orang dengan mudah menurunkan berat badan, hal ini tampaknya disebabkan oleh hilangnya simpanan karbohidrat dan cairan, bukan lemak.
Berat badan seperti itu biasanya bertambah lagi ketika seseorang mengakhiri periode pembersihan.
Jika diet detoks mencakup pembatasan kalori yang serius, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan metabolisme.
Namun, kecil kemungkinannya beban tersebut akan berkurang dalam jangka panjang.
Namun demikian, ada aspek tertentu dari diet detoks yang dapat memberikan efek kesehatan yang positif.
Hal ini termasuk menghilangkan kelebihan lemak, menghindari makanan sumber POPs dan logam berat, berkeringat dan berolahraga secara teratur, menghindari makanan olahan, konsumsi nutrisi, makanan utuh dan sehat, membatasi stres, relaksasi, dan tidur nyenyak.