JAKARTA, DISWAY.ID - Di tengah isu pemutusan hubungan kerja yang menimpa sektor teknologi.
Salah satunya termasuk kejadian PHK Google yang mendapat sorotan luas, inisiatif hilirisasi digital yang digagas oleh Prabowo-Gibran muncul sebagai solusi.
Kebijakan ini terpandang esensial dalam menanggapi tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi di Indonesia.
BACA JUGA:Relawan Anies dan Ganjar Beralih Ke Prabowo, TKN Makin Yakin Menang Pemilu Satu Putaran
Baru-baru ini, Google melalui perusahaan induknya Alphabet Inc., memutuskan untuk melakukan PHK terhadap ratusan pekerjanya di berbagai departemen, sebuah langkah yang diklaim Bloomberg bertujuan untuk mengurangi biaya operasional.
Di antara karyawan yang terdampak adalah mereka yang bertugas di divisi Google Assistant, augmented reality, dan unit teknik pusat. Diperkirakan, jumlah PHK Google bisa mencapai angka 30 ribu.
Keputusan PHK Google ini tentu mencerminkan tren otomatisasi yang didorong oleh AI secara global, yang berpotensi mempengaruhi sektor pekerjaan lain, khususnya di Indonesia.
Hal ini memerlukan pendekatan kebijakan yang progresif dari para pemimpin, terutama dalam hal modernisasi dan pengembangan SDM.
BACA JUGA:Bicara di Dialog Kadin, Paslon Prabowo-Gibran Berkomitmen Lanjutkan Apa yang Dibangun Jokowi
PHK Google ini membuktikan penggantian pekerjaan oleh AI dan otomatisasi, khususnya di bidang yang bersifat rutin, memunculkan kebutuhan akan strategi yang meminimalisir dampak negatif terhadap tenaga kerja serta memastikan transisi yang adil bagi mereka yang terdampak.
Dalam mengatasi situasi ini, Prabowo-Gibran mengusulkan solusi berupa hilirisasi digital. Solusi yang dicanangkan oleh paslon nomor 2 itu menurut Dewan Pakar TKN, Budiman Sudjatmiko, dirancang untuk membangun ekonomi digital Indonesia dari hulu hingga hilir.
Budiman menekankan bahwa solusi dari Prabowo-Gibran ini selain pengembangan aplikasi di bidang transportasi dan retail, penting pula untuk menerapkan digitalisasi di berbagai sektor lain.
Program hilirisasi digital Prabowo-Gibran ini meliputi dua komponen utama: pembangunan infrastruktur jaringan serta industri perangkat digital, dan digitalisasi rantai pasok industri strategis. Ini termasuk penerapan teknologi di sektor pertanian, seperti IOT Smartfarming dan e-commerce khusus pangan.
BACA JUGA:Terima Dukungan, Prabowo Subianto Janji Perbaiki Hidup Nelayan
Budiman juga menyoroti bahwa hilirisasi digital akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua lini industri.