JAKARTA, DISWAY.ID - Era digital, membuat bunda seringkali sulit mencegah buah hatinya untuk jauh dari gadget.
Namun wajib diingat, pemberian gadget bagi si kecil harus disesuaikan dengan usianya.
Sebuah penelitian mengungkapkan, durasi layar untuk balita di bawah 2 tahun memberikan dampak negatif.
Para peneliti di balik penelitian ini mencatat bahwa paparan layar apa pun pada balita dan bayi dapat membahayakan perkembangan sensorik mereka.
Mereka mendesak orangtua untuk melepas layar gadget sampai anak mereka mencapai usia dua tahun.
Menurut David Bennet, psikolog dari Drexel University dan penulis senior studi tersebut, penelitian ini menemukan bahwa anak-anak di bawah usia 2 tahun yang terpapar film dan televisi memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami masalah yang berkaitan dengan perkembangan sensorik.
Dampaknya, Anak Lebih Lambat
Bennet mencatat bahwa jika seorang anak terus-menerus menghindari pelukan dan berusaha melarikan diri dari lingkungan yang bising.
Dan jika hal ini mulai membuat orangtuanya stres, ini bisa menandakan adanya kekhawatiran yang mendasarinya.
Menurut dokter, tanda-tanda ini pada anak-anak harus diwaspadai.
Anak-anak ini mungkin terlihat terlalu lambat terhadap perubahan lingkungan atau terlalu lambat dalam merespons ketika namanya dipanggil.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan korelasi antara screen time dan autisme.
Namun, Bennet tidak mengungkapkan bahwa screen time bisa menjadi penyebab autisme.
Mereka bertanya-tanya, ketika mereka mencoba menemukan hubungan antara perilaku autisme dan paparan layar awal apakah pemrosesan sensorik dapat menjadi bagian dari hubungan yang kompleks.