JAKARTA, DISWAY.ID -- Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 sukses dilaksanakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada 10 Januari 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta.
Acara ini menjadi wujud nyata komitmen apresiasi BRI bagi desa – desa yang dinilai aktif bergerak maju mendorong ekonomi kerakyatan.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BRI Sunarso.
BACA JUGA:8 Jenis Regulasi Keuangan Global: Meninjau Peran dan Pengaruhnya
Dalam sambutannya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa UMKM bukan sekadar bisnis, melainkan juga sumber kehidupan perekonomian dan jantung kewirausahaan Indonesia.
UMKM sebagai penggerak, diproyeksikan mencapai 83,3 juta pada 2034. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk berkontribusi dalam perekonomian.
Pihaknya pun mengapresiasi BRI yang telah berkomitmen memberikan pemberdayaan kepada desa di seluruh Indonesia secara continue, salah satunya melalui program Desa BRILiaN.
”Program ini menjadi suatu terobosan mendorong desa di seluruh Indonesia untuk mampu mengembangkan potensi desa, meningkatkan kapabilitas baik berupa peningkatan softskill dan hardskill melalui aktivitas pemberdayaan yang berkesinambungan dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di desa,” ujar Teten.
BACA JUGA:BRI Optimis Kucurkan KUR Rp 165 Triliun di Tahun 2024, Kuota Terbesar Nih!
Ia berharap, melalui program ini BRI mampu menjadi lembaga jasa keuangan yang memberikan dampak baik bagi pertumbuhan ekonomi desa, terutama menggerakkan produk lokal di seluruh Indonesia.
Perbankan diharapkan juga dapat fokus pada kemudahan pembiayaan untuk mendukung prospek pengembangan UMKM.
Seperti diketahui, Nugraha Karya Desa BRILiaN fokus pada pengembangan desa melalui empat aspek.
Pertama, BUMDesa sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi dalam implementasi produk dan aktivitas di desa.
BACA JUGA:4 Keunggulan Transaksi QRIS Antarnegara Melalui Aplikasi M-Smile
Ketiga, sustainability yakni ketangguhan dan kontinuitas membangun desa. Keempat, inovasi guna mendorong desa menjadi kreatif.