JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melepas Kapal KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
Meski sudah dilepas, Prabwoo mengatakan, kapal rumah sakit TNI AL belum bisa beroperasi untuk melakukan layanan medis bagi warga Gaza, Palestina.
BACA JUGA:Prabowo Lepas Keberangkatan Kapal RS TNI KRI Radjiman untuk Kirim Bantuan ke Palestina
BACA JUGA:Tegak Lurus Bersama Perjuangan Palestina, Prabowo Lepas Kapal Kemanusiaan ke Gaza
Prabowo menyebut hal itu karena Pemerintah Mesir sebagai otoritas gerbang masuk Gaza belum memberikan izin kapal untuk masuk. Mesir khawatir apabila gerbang dibuka toral warga Gaza bakal berbondong masuk karena diusir oleh Israel.
Prabowo awalnya menjelaskan, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang membawa bantuan dari rakyat Indonesia itu akan berlabuh di Pelabuhan Al Arish, Mesir, yang lokasinya berdekatan dengan wilayah Gaza.
"Kita masih negosiasi apakah mereka bisa bertahan di situ untuk melayani, tapi karena pertimbangan beberapa hal kemungkinan mereka kembali setelah antar bantuan," kata Prabowo kepada saat pelepasan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 18 Januari 2024.
BACA JUGA:Said Aqil: Kakek Anies Baswedan Pahlawan Nasional, Dia yang Keliling Palestina-Mesir
BACA JUGA:Kemenag Salurkan Bantuan Untuk Palestina Rp 44,8 M Melalui LazisNU dan LazisMU
Prabowo menjelaskan, kapal TNI AL yang mengawal pengiriman itu akan menurunkan semua bantuan di pelabuhan Al Arish. Kemudian bantuan itu disalurkan ke korban konflik Gaza oleh otoritas berwenang seperti Egypt Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir).
Setelah bantuan berupa obat-obatan dan logistik diserahkan, kapal tersebut akan langsung kembali ke Indonesia.
Kapal tersebut tidak akan bersandar di sana dalam waktu yang lama untuk memberikan pelayanan medis bagi warga Gaza yang menjadi korban gempuran militer Israel.
BACA JUGA:TNI Buka Posko Bantuan Palestina, Dibawa Bersama Kapal Rumah Sakit Bulan Desember
BACA JUGA:TKN Fanta Ajak Anak Muda Peduli Isu Kemanusiaan di Palestina
Pemerintah Mesir belum memberikan izin karena khawatir keberadaan kapal rumah sakit itu memicu Israel melanjutkan agresi. Hal itu akan berdampak pada potensi pengusiran terhadap warga Gaza ke perbatasan.