JAKARTA, DISWAY.ID - Apakah kita sebgaia manusia masih bisa untuk minum air dari air hujan?
Jika Anda menjulurkan lidah saat hujan, Anda mungkin mengira tetesan yang Anda rasakan sama dengan air yang keluar dari keran.
Namun air hujan sebenarnya mengandung banyak bahan mikroskopis yang disaring sebelum dipompa ke rumah Anda.
Jadi amankah mengumpulkan dan meminum air hujan?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada sejumlah kontaminan yang dapat terbawa ke dalam air hujan, seperti bakteri, virus, parasit, debu, partikel asap, dan bahan kimia lainnya,
Jika Anda menampung air hujan dari atap, air tersebut mungkin juga mengandung sisa-sisa hewan, seperti kotoran burung, dan jika atap atau pipa pembuangan sudah tua, bahan-bahan seperti asbes, timah, dan tembaga juga dapat masuk ke dalam tangki Anda.
Dilansir dari livescience, jika air hujan disimpan dalam wadah terbuka, mungkin juga penuh dengan serangga dan bahan organik yang membusuk, seperti daun-daun mati.
Karena alasan ini, CDC menyarankan untuk tidak mengumpulkan dan meminum air hujan, namun merekomendasikan penggunaannya untuk tujuan lain, seperti menyiram tanaman.
Akan tetapi tingkat kontaminan ini dapat sangat bervariasi tergantung di mana Anda tinggal, dan risiko penyakit sangat bergantung pada seberapa banyak air hujan yang Anda minum.
Tips Air Hujan.-Korea Times-
Jika Anda memiliki sistem pengumpulan yang bersih dan mensterilkan air hujan dengan benar, baik dengan bahan kimia atau dengan merebus dan menyuling, sebagian besar kotoran dapat dihilangkan.
Hal ini menimbulkan banyak kebingungan mengenai apakah air hujan tidak aman untuk diminum.
Tapi sekarang, di era modern dimana bahan kimia buatan manusia ada, ada risiko baru yang terkait dengan meminum air hujan.