
“Menurut gue ini alasan2 kenapa Gibran cupu banget kemarin,” papar Melki.
Adapun 4 komentar Melki atas penampilan Gibran dalam debat Cawapres:
1. Ga belajar dari pengalaman
Debat pertama, Mas Gibran hadir dengan senjata pamungkasnya, yaitu terminology-terminology dan singkatan-singkatan untuk terlihat teknokratis.
Beliau harusnya tahu kalau Cak Imin dan Prof Mahfud sudah menyiapkan penawarnya, malah Gibran jadi kena savage beberapa kali.
BACA JUGA:Jadi Inspirasi, Timor Leste Tertarik Model Pemberdayaan Desa Melalui SDGs Desa
BACA JUGA:Guru di Pemprov DKI Jakarta Resmi Dilarang Bawa Mobil ke Sekolah, Tapi...
2. Tengil
Gue ga mau berkomentar soal sopan santun, adab, dan etika-etika itu.
Tingkah Mas Gibran yang nyentil-nyentil terus lawan bahkan gimmick nyari-nyari jawaban Prof Mahfud malah berdampak negatif.
Citra santun yang selama ini dihadirkan musnah. Gimmicknya juga ga total, jadi keliatan cringe.
3. Ga paham masalah.
Disuruh ngomong reforma agraria, malah bahas tanah dibagi-bagi dan diusahakan ke pengusaha lokal.
Disuruh ngomong pembangunan bioregional malah ngebahas pembangunan tidak boleh Jawasentris.
BACA JUGA:Ketahuan Nonton Drakor dan K-Pop, Remaja Korut Dihukum Kerja Paksa 12 Tahun
BACA JUGA:Jadi Inspirasi, Timor Leste Tertarik Model Pemberdayaan Desa Melalui SDGs Desa