BACA JUGA:THN AMIN Akan Laporkan Jokowi ke Bawaslu, Buntut Pernyataan Presiden Boleh Memihak dan Kampanye
LFP sendiri saat ini dikembangkan oleh BYD yang merupakan salah satu produsen baterai dan mobil listrik terbesar di Tiongkok.
Bahkan pada taun 2023, BYD telah melampaui penjualan dari mobil listrik Tesla yang sempat merajai pasar mobil listrik dunia.
Menurut BYD penggunaan LFP karena memiliki karakter yang sangat cocok sebagai pemasok daya mobil listrik karena tidak cepat panas serta lebih aman dari resiko terbakar.
BACA JUGA:KPU Sebut Presiden Boleh Gunakan Fasilitas Pengamanan Saat Kampanye, Syaratnya Harus Cuti!
BACA JUGA:Cak Imin Tantang Luhut Buka-bukaan Data Bukti Hilirasi Ugal-ugalan: Lihat di Kalsel!
Dengan dimensi persegi panjang yang rata sehingga memiliki kemampuan pendinginan yang sangat baik.
Bahkan 3 mobil listrik dari BYT yang diusung ke Tanah Air semuanya menggunakan baterai jenis LFP, di mana batarai ini diklaim mampu di charging hanya 15 menit untuk kebutuhan perjalanan 100 km.
Sedangkan Elon Musk yang merupakan pemilik Tesla mengatakan bahwa pihaknya memilih menggunakan LFT untuk beberapa mobil listrik yang diproduksi di Megafactory Tiongkok kerana keterbatasan serta harga nikel serta lithium yang sudah tidak masuk diakal.
BACA JUGA:Viral Warganet Sebut Kampanye Anies Baswedan di Cilacap Sepi, Begini Faktanya!
BACA JUGA:Terungkap Kondisi Terkini Siswi SMK Tulangagung Usai Video dan Foto Skandal Tersebar di Facebook
“Kita tidak bisa selamanya bergantung pada nikel dan lithum karena sumbernya akan semakin menipis dan habis karena eksplorasi yang besar-besaran, untuk itu LFP menjadi salah satu pilihan yang rasional,” papar Elon.
Namun sayangnya hilirisasi yang digadang-gadang oleh Gibran dan dapat pembelaan dari Luhut masih sebatas smalter yang ampas dari pengolahan nikel tersebut masih menumpuh di negeri ini.
Bahkan hingga saat ini rencana pembanggunan pabrik baterai listrik lokal Indonesia Battery Corporation atau IBC yang didukung oleh 4 BUMN diantaranya PLN, Pertamina Power Indonesia, Mind ID dan Antam yang hingga saat ini masih belum produksi.