Menurut korban, ternyata oknum polisi itu salah sasaran menangkapnya.
Katanya, oknum polisi mendapat laporan masyarakat bahwa di kawasan terbaru akan terjadi tawuran.
"Katanya orang Gaplek itu ada yang bilang ada yang mau tawuran. Ternyata salah sasaran dikira aku mau tawuran, padahal, teman aku itu bawa tas isinya itu kunci buat bongkar-bongkar motor bukan untuk tawuran," ungkapnya.
Dipaksa Mengaku Hingga Diinjak
Tak berhenti di situ, korban mengaku jika telepon genggamnya diambil secara paksa.
Setelah itu, katanya, oknum polisi itu tetap melakukan intimidasi, di mana korban dijambak hingga diinjak.
"Tetap dipaksa ngaku, terus dijambak, diinjak ditonjok. Hape semuanya diperiksa sampe ga ada ampun, sampe teman aku juga sampe minta ampun-ampunan," ujarnya.
BACA JUGA:Dzikir dan Shalawat Ini Terbukti Menenangkan dan Mensucikan Hati, Segera Amalkan di Hari Jumat
BACA JUGA:Lirik Lagu Juicy Luicy HAHAHA, Dijamin Bikin Ketawa Sampai Menangis
Korban menceritakan bahwa dia bersama temannya tidak hanya diintimidasi seorang oknum, melainkan sekelompok oknum Polisi.
MGCG mengaku mendapat penganiayaan oleh dua orang oknum polisi.
"Dia (teman saya, red) yang lebih parah sampe ampun-ampunan sampe mohon-mohon. Kalau aku (dianiaya oleh, red) dua orang," tuturnya.
Dibawa ke Polsek
Setelah kejadian itu kedua pelajar itu kemudian dibawa ke kantor polisi terdekat.
Di kantor polisi, MGCG mengatakan ia dan temannya intogerasi, ditanya apakah terlibat tawuran apa tidak.