"Maaf ya saya sudah pernah gibah Anda misalkan, sedangkan kita sudah ketemu saja dan minta maaf kalau dia mengatakan tidak, saya tidak maafkan, itu hak dia loh!" sambungnya.
Sederhananya tidak perlu lagi melahirkan musuh-musuh yang sebenarnya kita sendiri tidak tahu bagaimana kepribadiannya setiap hari secara dekat.
Dalam menjelang Pilpres 2024, tidak perlu lagi menjelek-jelekkan antara paslon yang satu dengan paslon yang lainnya, alangkah baiknya diam saja pilih yang menurut kalian yakin lalu membuat suasana tenang.
BACA JUGA:Puasa Arafah Berbeda Ikut Arab atau Indonesia? Ustaz Syafiq Basalamah Tegas Kasih Kepastian
PENTINGNYA MENJAGA KEDAMAIAN SAAT PEMILU 2024
Seruan aksi pemilu damai dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu Damai (AMP2D).-Istimewa-
Menjaga kedamaian di tahun Pemilu 2024 sangatlah penting dalam menghadapi proses demokrasi yang memilih pemimpin baru.
Namun, kita harus tetap berhati-hati agar tidak terperangkap dalam perang kata-kata yang merendahkan kandidat lain.
Semua pihak harus menjunjung tinggi etika politik yang berlandaskan pada penghormatan, toleransi, dan dialog yang arif.
Dalam melangkah menuju Pemilu 2024 yang damai, kita perlu menyadari bahwa toleransi adalah kunci utama dalam memupuk kerukunan.
Setiap warga negara, baik itu pemilih maupun kandidat, memiliki hak untuk menyuarakan aspirasinya secara bebas.
Akan tetapi tindakan merendahkan dan menjelek-jelekkan kandidat lain hanya akan menambah ketegangan dan memecah belah masyarakat.
Sebagai warga negara yang sadar akan pentingnya menjaga kedamaian, kita harus berkomitmen untuk tidak terjerumus dalam politik kebencian.
Sebaliknya, marilah kita fokus pada substansi program dan kualitas pemimpin calon kita.