Anies membeberkan bahwa Tim Kemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) telah menemukan indikasi-indikasi tindak kecurangan.
Dia tak menyembutkan paslon tertentu yang melakukan kecurangan dalam penghitungan suara.
Menurutnya, Timnas AMIN telah mendapat laporan terkait kemungkinan kecurangan sejak pekan lalu, sebelum pencoblosan.
"Banyak laporan masuk sejak beberapa pekan lalu, mengenai kemungkinan kecurangan, jadi kita harus sabar menunggu," jelasnya.
BACA JUGA:Pemantau Pemilu Bawaslu Soroti Banyaknya Laporan Kendala Pengiriman Logistik dalam Pemilu 2024
Thomas Lembong Buka Suara
Tak hanya Anies, Thomas Lembong atau Tom Lembong pun angkat bicara terkait hasil suara berdasarkan penghitungan cepat.
Menurutnya publik harus menunggu, tidak mudah berprovokasi dan cepat mengambil kesimpulan.
Segala sesuatu masih bisa terjadi selama proses rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU selama 35 hari ke depan, tercatat sejak 15 Februari 2024.
"Kita perlu berani dan sabar. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan," kata Tom Lembong dilansir dari Channel News Asia (CNA).
BACA JUGA:Timnas AMIN: Film Dokumenter Dirty Vote Bukan Fitnah, Sebagian yang Diceritakan Betul-betul Terjadi
Hasil Penghitungan Resmi KPU
Adapun rekapitulasi suara resmi yang dilakukan KPU sudah dilakukan.
Pun demikian, tampaknya Anies perlu menelan pil pahit lantaran hasil penghitungan resmi KPU tak jauh berbeda dengan versi quick count.
Dilihat Disway.id pada Jumat, 16 Februari 2024 pukul 06.11 WIB, presentase suara yang sudah masuk sekitar 50 persen.
Di posisi teratas pasangan Prabowo-Gibran sejauh ini memimpin perolehan suara sebesar 56.88 persen dari 29.162.439 suara.