Ia bersikeras menentang acara disko senyap itu sembari minum minuman beralkohol.
Menurutnya acara tersebut seharusnya dilakukan sebuah klub malam.
"Disko dan pesta seperti itu bagus, tapi hanya bagus jika digelar di tempat semestinya.
BACA JUGA:Xi Jinping Bertekad Sapu Bersih Korupsi, 100 Pejabat Perbankan Dihukum Setahun Terakhir
"Di klub malam seharusnya. Tapi Katedral Canterbury tidak dibangun untuk acara ini," tegasnya.
Pengunjung Wajib Bayar Tiket
Panitia penyelenggara pesta "silent disco" tersebut dilaporkan membebankan biaya masuk.
Setiap pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar 31 Pounds atau setara dengan Rp 600 ribuan.
Ia berpendapat jika pesta seperti itu terus dilakukan di sebuah rumah ibadah, menjadi klub malam, keimanan umat Kristen bisa hilang.
BACA JUGA:PM Ceko Beri Ucapan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Nyatakan Siap Perkuat Hubungan Bilateral
"Jika kami tidak melawannya kuli kuno ini bisa-bisa berubah jadi klub malam.
"Keimanan umat Kristen di negara ini akan hilang. Kami akan menjaga tempat ini sesuai dengan fungsi aslinya, tempat untuk memuja Tuhan," terangnya.