Oke Gas! Program Makan Siang dan Susu Gratis Masuk APBN 2025

Jumat 23-02-2024,14:40 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

“Pembahasan KEM-PPKF ini merupakan bagian dari langkah awal perancangan APBN tahun 2025,” kata Sri Mulyani pada Selasa 13 Februari 2024.

Di kesempatan lainnya, Tim TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menegaskan program makan siang dan susu gratis akan dijalankan langsung setelah pasangan ini dilantik sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

BACA JUGA:Umi Pipik Akhirnya Minta Maaf Usai Sebut Kemenangan Prabowo Curang

"Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden," kata Budisatrio dalam keterangan tertulis, Jumat 16 Februari 2024.

Program tersebut memerlukan persiapan matang, karena penerima manfaatnya berjumlah besar.

Persiapan program dilakukan mulai Maret sampai Oktober 2024.

Program Makan Siang dan Susu Gratis Butuh Rp 460 Triliun

Budisatrio mengisyaratkan program makan siang dan susu gratis belum bisa dilaksanakan secara total dan langsung dirasakan oleh 82,9 juta jiwa pada 2025.

Pasalnya, tahun anggaran pertama 2025 masih merupakan APBN dari periode Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disusun pada 2024 ini.

Oleh karenanya, menurut Budisatrio, program itu akan lebih dulu menyasar anak-anak di daerah yang paling membutuhkan.

Selanjutnya, dimajukan pada tahun-tahun berikutnya.

BACA JUGA:Dilantik Jokowi, AHY Lapor Jadi Menteri ATR/BPN ke Prabowo dan Direstui SBY

Prabowo Subianto dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega pada Rabu 8 November 2023 lalu, memperkirakan dana untuk melaksanakan program makan siang dan susu gratis ialah sebesar Rp 460 triliun.

"Sekitar Rp 460 triliun lebih. Tentunya everybody will ask, uangnya dari mana? APBN sekarang, alokasi untuk bantuan sosial itu adalah Rp 495 triliun, mendekati Rp 500 triliun. Apakah itu tidak termasuk bantuan sosial? The answer so easy. Ada lagi pendidikan Rp 660 triliun. Saya tanya, apakah memberi makan anak-anak sekolah tidak termasuk bidang pendidikan?" jelas Prabowo.

Sedangkan jumlah masyarakat yang perlu mendapatkan makan siang dan bantuan gizi mencapai 82,9 juta orang.

Kategori :