Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsistik.
Namun, narsistik diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut :
Faktor genetik, yaitu riwayat narsistik dalam keluarga.
Faktor lingkungan, yaitu pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan, menuntut, atau tidak memedulikan anak; atau pengalaman masa kecil, seperti penyiksaan atau trauma.
Faktor neurobiologi, yaitu hubungan antara otak dengan pola pikir dan perilaku.
Gejala Narsistik
Gejala narsistik dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala tersebut dapat berupa :
1. Mementingkan diri sendiri (egois).
2. Merasa berhak dan perlu dikagumi secara berlebihan dan terus-menerus.
3. Merasa lebih baik dari orang lain (superior) meski tidak memiliki pencapaian apa pun.
4. Merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya.
5. Membanggakan pencapaian atau bakat diri sendiri secara berlebihan.
6. Sering mengkhayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna.
7. Menguasai percakapan dan meremehkan atau memandang rendah orang lain yang dianggap tidak setara dengannya.
8. Mengharapkan perilaku khusus dan kepatuhan dari orang lain.
9. Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkannya.