Zulhas Kritik BRIN soal Penelitian Benih Unggul: Laboratorium di Bogor Jadi Besi Tua

Zulhas Kritik BRIN soal Penelitian Benih Unggul: Laboratorium di Bogor Jadi Besi Tua

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengkritik kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal pengembangan benih unggulan di Indonesia.--Kementan

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengkritik kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal pengembangan benih unggulan di Indonesia.

Menurutnya, pengalihan tugas tersebut dari Kementerian Pertanian (Kementan) ke BRIN dapat menghambat produksi benih kualitas unggul.

Sedangkan peran BRIN dalam hal ini tidak berjalan efektif dan fasilitas penelitian yang ada di kawasan Bogor, Jawa Barat justru terbengkalai.

BACA JUGA:Zulhas Ungkap RI Akan Stop Impor Beras dan Gula Mulai 2025, Kualitas Pangan akan Ditingkatkan

"Sekarang Kementan tidak bisa melakukan penelitian karena sudah ada BRIN. Saya bilang, 'Siapa yang bikin konsep begini?' Sekarang laboratorium di Bogor jadi besi tua," kata Zulhas dalam rakor Kemenko Pangan di Bandung, dikutip dalam keterangan tertulis, 24 Desember 2024.

Ia pun menegaskan pentingnya kesatuan semangat antara kementerian dan lembaga dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan.

BACA JUGA:Awal 2025, Menko Zulhas Sebut akan Bagikan 160 Ribu Ton Beras ke 16 Juta Penerima

Sehingga, pencapaian swasembada pangan bukan hanya tentang ketahanan pangan, tetapi juga tentang kehormatan dan kedaulatan bangsa.

Di samping itu, Zulhas juga menyoroti upaya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam meningkatkan ketersediaan pupuk hingga 9,5 juta ton.

BACA JUGA:Menko Zulhas Ungkap Target Swasembada Pangan Indonesia pada 2027 Mendatang

"Saat ini, ketersediaan pupuk sudah sangat banyak, berkat perjuangan pak Mentan (Amran) yang luar biasa. Memang harus begitu semangat kerjanya," puji Zulhas.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, ketersediaan pupuk hingga saat ini mencapai 9,5 juta ton dengan rincian Urea sebanyak 4,6 juta ton, NPK sebanyak 4,2 juta ton, NPK Formula khusus sebanyak 147 ribu ton, dan Organik sebanyak 500 ribu ton.

BACA JUGA:Netizen kaitkan Zulhas dengan Kasus Impor Gula, Kejagung langsung Pasang Badan

Selain ketersediaannya yang meningkat, distribusi pupuk kini juga semakin dipermudah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads