"Beliau (Jokowi) kan tokoh nasional seperti saya katakan tokoh nasional ya dimiliki oleh semua partai," ungkapnya.
BACA JUGA:Ini 5 Rekomendasi Tempat Ngabubrit Paling Santuy di Jakarta, Banyak Jajanan Kue Takjil!
BACA JUGA:Siap-siap, KPK Segera Panggil Eks Dirut Taspen Sebagai Tersangka dalam Waktu Dekat
Sedangkan Profesor Lili Romli yang merupakan pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempertanyakan apakah semua anggota Golkar akan menerima Jokowi.
"Jadi bergabung ke dalam Golkar, apa semua kader atau pengurus Golkar akan aklamasi, karena Jokowi nanti tidak lagi sebagai Presiden yang tentu tidak lagi memiliki power atau pengaruh seperti layaknya saat jadi Presiden," paparnya.
Terkait kemungkinan bergabungnya Jokowi ke dalam partai Golkar, Lili juga menyebutkan bahwa jika bergabung saat masih dalam kepemimpinan Airlangga Hartarto, Jokowi bisa dapat posisi penting di partai Golkar.
BACA JUGA:Masih Bisa Daftar! Ini 3 BUMN yang Sedialan Mudik Gratis 2024, Cek Syarat dan Rutenya
"Sebenarnya yang pas adalah bergabung dengan Gerindra, di partai ini, posisi pak Prabowo sangat sentral sehingga bisa menempatkan pak Jokowi dalam posisi strategis di Gerindra," tukasnya.
Dengan begitu, wacana mengenai kemungkinan bergabungnya Presiden Joko Widodo ke Partai Golkar masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama terkait implikasi politik dan strategis yang mungkin timbul dari langkah tersebut.