La Nina juga dapat menyebabkan musim badai yang lebih parah.
Selama La Nina, perairan di lepas pantai Pasifik menjadi lebih dingin dan mengandung lebih banyak nutrisi dari biasanya.
Lingkungan ini mendukung lebih banyak kehidupan laut dan menarik lebih banyak spesies perairan dingin, seperti cumi-cumi dan salmon, ke tempat-tempat seperti pantai California.
Apa Dampak La Nina?
Ilustrasi La Nina--
Dilansir dari laman nationalgeographic, El Niño dan La Niña mempengaruhi pola curah hujan, tekanan atmosfer, dan sirkulasi atmosfer global.
Sirkulasi atmosfer adalah pergerakan udara dalam skala besar yang bersama dengan arus laut mendistribusikan energi panas ke permukaan bumi.
BACA JUGA:Cek Jadwal Imsakiyah, Adzan Sholat, dan Buka Puasa se-Jabodetabek, Hari Ini Kamis 21 Maret 2024
Perubahan-perubahan ini merupakan sumber utama variabilitas iklim di banyak wilayah di seluruh dunia.
La Niña ditandai dengan tekanan udara yang lebih rendah dari normal di Pasifik bagian barat. Zona bertekanan rendah ini berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan.
Curah hujan yang terkait dengan monsun musim panas di Asia Tenggara cenderung lebih tinggi dari biasanya, terutama di barat laut India dan Bangladesh.
Hal ini umumnya menguntungkan perekonomian India, yang bergantung pada musim hujan untuk pertanian dan industri. Namun, peristiwa La Niña yang kuat dikaitkan dengan bencana banjir di Australia utara.
Peristiwa La Niña tahun 2010 berkorelasi dengan salah satu banjir terburuk dalam sejarah Queensland, Australia.
Lebih dari 10.000 orang terpaksa mengungsi, dan kerusakan akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai lebih dari dua miliar dolar.
Peristiwa La Niña juga dikaitkan dengan kondisi hujan yang lebih tinggi dari biasanya di Afrika bagian tenggara dan Brasil bagian utara.
BACA JUGA:Penetapan Hasil Rekapitulasi Pemilu Legislatif 2024: PPP dan PSI Tidak Lolos ke Senayan