Ernanda menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak mau menyalahkan pihak produksi, karena hal ini tak lepas dari mepetnya waktu dalam memproduksi jersey Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Usai Diperiksa Selama 5 Jam di Kejagung, Sandra Dewi Minta Wartawan Jangan Buat Berita Bohong
BACA JUGA:Buntut Pengeroyokan Ustadz, Warga dan Ormas di Lebak Gelar Sweeping Bank Keliling
“Seandainya ada waktu setahun, jadi tu jersey, perfect menurut gua,” tegas Ernanda.
Sedangkan menanggapi logo ‘E’ untuk Erspo yang dikatakan mirip dengan logo poduk lainnya, Ernanda mengakui bahwa dirinya tidak mengetahuinya sama sekali jika sudah ada logo yang seperti itu.
Gelombang Protes Jersey Timnas Indonesia
Saat peluncuran jersey timnas Indonesia pada 18 Maret 2024 lalu, beragam komentar publik dialamatkan ke Erspo.
Mulai dari Netizen hingga pengamat bola banyak melemparkan kritikan kepada Erspo terutama perihal harga, desain dan kualitas yang dianggap tak sepadan dengan banderolnya.
Meski begitu ada pula pihak yang memuji desain jersey baru timnas dengan glorifikasi Lokal Pride.
BACA JUGA:Datangi Kejagung, Sandra Dewi Naik Mobil Ratusan Juta
BACA JUGA:Kejagung Bantah Kantongi Nama Tersangka Lain di Kasus Dugaan Korupsi Timah
Namun, pujian itu masih kalah dengan masifnya gelombang kritikan yang berujung berhentinya kolaborasi Erspo dengan Makna selaku vendor desain.
Erspo selaku pemenang tender menyatakan siap bekerja sama dengan seluruh pihak dan pemangku kepentingan untuk meluncurkan desain inovatif yang sesuai dengan identitas visual jersey timnas Indonesia.
Dengan berhasilnya mendapatkan tender tersebut, Erspo menunjuk Makna untuk mengerjakan desain apparel olahraga Timnas Indonesia.
Erspo menanggapi berbagai kritik, berjanji untuk bekerja sama dengan semua pihak dan merilis desain baru pada pertengahan tahun 2024.