JAKARTA, DISWAY.ID - Lansia harus tetap berdaya di usia senja, salah satunya dari keluhan osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Salah satu cara untuk mencegah hal itu rupanya dengan pemenuhan nutrisi.
Dalam keterangan resmi Anlene, menurut Statistik Penduduk Usia Lanjut 2022 dari BPS, sekitar 42% lansia di Indonesia mengalami keluhan kesehatan yang hilang timbul dan dapat muncul sewaktu-waktu.
Artinya, keluhan kesehatan yang mereka alami, termasuk menurunnya kepadatan tulang, otot, dan sendi, datang secara berkala.
BACA JUGA:Lansia Depresi Picu Demensia 2,3 Kali, Ini Saran Psikiater UI
Di bulan Ramadan ini, di mana intensitas ibadah meningkat secara signifikan, gerakan salat seperti sujud dan rukuk yang dilakukan kelompok lansia kerap menimbulkan rasa nyeri, khususnya di bagian sendi dan otot lutut.
“Hal ini dapat disebabkan oleh pengapuran kepadatan tulang, otot, dan sendi seiring melemahnya tubuh secara alamiah karena penurunan usia,” kata Dr. dr. Tirza Z Tamin, Sp.KFR, M.S. (K), FIPM (USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI).
Oleh karenanya, menjadi semakin penting bagi kelompok lansia untuk mengonsumsi nutrisi.
BACA JUGA:Penelitian Ilmiah Sebut Jenis Keju Ini Berpotensi Bisa Bantu Cegah Diabetes dan Osteoporosis
Daftar Kebutuhan Nutrisi Lansia
Lansia perlu intake vitamin D, vitamin C, dan kalsium yang tinggi guna menjaga tulang agar tetap kuat sehingga terhindar dari nyeri yang disebabkan oleh pengeroposan.
“1 dari 10 penduduk Indonesia merupakan masyarakat usia lanjut dan fakta menyedihkannya, 2 dari 5 lansia berisiko menderita osteoporosis. Tak sedikit dari para lansia ini juga harus bergelut dengan taraf kalsium dan vitamin D yang masih kurang cukup, jenis nutrisi yang terbukti secara ilmiah penting bagi kesehatan tulang dan sangat berkolerasi dengan osteoporosis,” katanya.
Tantangan-tantangan ini semakin menggarisbawahi betapa signifikannya mengatasi kekurangan nutrisi pada populasi lansia untuk mencegah dan menangani kondisi kronis seperti osteoporosis dan osteoartritis.
“Oleh karenanya, inisiatif seperti ini penting untuk mendorong penurunannya prevalensi osteoporosis di masyarakat,” jelasnya.
Riescha Gayatri, Marketing Director Fonterra Brands Indonesia menjelaskan penting untuk memastikan bahwa lansia yang membutuhkan dapat memiliki akses kepada nutrisi penting ini menjadikan bulan Ramadan tahun ini begitu bermakna.