Israel dan Iran Diambang Perang, Garda Revolusi Siap Lancarkan Serangan Balasan

Jumat 05-04-2024,08:38 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

TEHERAN, DISWAY.ID - Israel dan Iran diambang perang usai kedutaannya di Suriah dibombardir pesawat tempur F-35 milik tentara Zionis.

Pengeboman pesawat tempur F-35 Israel menewaskan 7 penasihat militer tewas, termasuk penasihat militer dan komandan senior Iran.

Komandan militer Iran menganggap aman untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi di dalam kompleks kedutaan di Damaskus, karena percaya bahwa pertemuan tersebut dilindungi oleh norma-norma internasional yang melindungi misi diplomatik, menurut sejumlah pejabat Iran, Suriah, dan regional. 

BACA JUGA:Israel Bantah Bunuh WCK, Pekerja Bantuan Sengaja Dijadikan Sasaran Pembantaian di Gaza

BACA JUGA:Israel Aktifkan Pertahanan Udara Usai Iran Ancam Balas Dendam, Buntut Serangan Udara Kantor kedutaan di Suriah

Namun, para komanda Iran salah setelah serangan dara mematikan dari pesawat tempur F-35 membombardir kedutaan tersebut hingga hancur lebur, setelah diburu tentara Zionis berbulan-bulan di Suriah.

Serangan udara di kompleks kedutaan tersebut menewaskan tujuh perwira Iran, di antaranya salah satu tentara penting Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Garda Revolusi (IRGC). 

Serangan ini adalah yang paling berani dan paling mematikan dalam serangkaian serangan yang menargetkan pejabat Iran di Suriah sejak bulan 

Teheran menyalahkan Israel, serangan tersebut merupakan serangan militer yang jarang terjadi terhadap lokasi diplomatik di mana pun di dunia, dan langsung mendapat kecaman dari PBB dan Uni Eropa. 

Para analis memandang hal ini sebagai peningkatan signifikan dalam kampanye Israel yang lebih luas untuk melemahkan pengaruh Iran di Suriah selama dekade terakhir.

BACA JUGA:Iran Dapat Pesan dari Amerika Jelang Serbu Israel: Pangkalan Kami Jangan Ditarget

BACA JUGA:Totalitas! Presenter Berita Tetap Live di TV saat Gempa Taiwan, Puing Studio Runtuh, Kamera Goyang

Zahedi telah tiba di Suriah sekitar satu hari sebelum serangan dan tinggal di kompleks kedutaan bersama dua komandan senior lainnya, menurut sumber Iran yang, seperti orang lain dalam cerita ini, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

Ketiga pria tersebut berada di Suriah untuk membahas logistik operasional dan koordinasi, kata sumber tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Zahedi adalah tokoh penting dalam Pasukan Quds Garda Revolusi, yang menyalurkan dukungan Iran kepada sekutunya di kawasan, termasuk Hizbullah Lebanon. 

Kategori :