Israel Aktifkan Pertahanan Udara Usai Iran Ancam Balas Dendam, Buntut Serangan Udara Kantor kedutaan di Suriah
Kedutaan Iran di Suriah dibom Ipesawat tempur srael-Screenshoot/YouTube-
TEL AVIV, DISWAY.ID - Israel memperkuat pertahanan udara setelah Iran ancam balas dendam,buntut dari pengemboman serangan udara kantor kedutaannya di Suriah.
Pengeboman pesawat tempur Israel yang menewaskan 7 penasihat militer tewas, termasuk penasihat militer dan komandan senior Iran.
Ancaman Iran terrsebut, membuat Israel telah menangguhkan cuti bagi unit-unit tempur dan meningkatkan komando pertahanan udaranya ,untuk menghadapi kemungkinan serangan rudal atau drone dari Iran, menyusul pembunuhan minggu ini dalam serangan udara terhadap komandan senior Garda Revolusi di Suriah.
BACA JUGA:Iran Dapat Pesan dari Amerika Jelang Serbu Israel: Pangkalan Kami Jangan Ditarget
BACA JUGA:Totalitas! Presenter Berita Tetap Live di TV saat Gempa Taiwan, Puing Studio Runtuh, Kamera Goyang
Militer Israel juga mempertimbangkan untuk membuka kembali tempat perlindungan di Tel Aviv sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan serangan, menurut Kantor Berita Mehr.
“ Sesuai dengan penilaian situasi, telah diputuskan bahwa cuti akan dihentikan sementara untuk semua unit tempur IDF (Pasukan Pertahanan Israel). IDF sedang berperang dan pengerahan pasukan sedang dalam penilaian terus menerus sesuai dengan kebutuhan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Meskipun Israel belum secara resmi mengakui keterlibatannya, insiden tersebut berpotensi semakin mengganggu stabilitas kawasan yang sudah bergejolak.
IDF juga mengintensifkan upaya gangguan GPS sebagai respons terhadap ancaman pembalasan Iran, yang menyebabkan gangguan pada layanan navigasi dan berdampak pada operasi sehari-hari.
BACA JUGA:Gempa Taiwan Guncang Apartemen YouTuber: Terbesar dan Paling Dahsyat!
BACA JUGA:Iran Bersiap Serang Israel, Bersihkan Jalur Udara dari Penerbangan Komersial
Penggunaan pengacau GPS merupakan tindakan nyata yang dimaksudkan untuk menangkal peluru kendali.
Laporan menunjukkan bahwa kemacetan telah meluas ke wilayah-wilayah utama di Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
Langkah-langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak potensial terhadap keselamatan penerbangan dan kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: