Israel Aktifkan Pertahanan Udara Usai Iran Ancam Balas Dendam, Buntut Serangan Udara Kantor kedutaan di Suriah
Kedutaan Iran di Suriah dibom Ipesawat tempur srael-Screenshoot/YouTube-
Amos Yadlin, mantan kepala intelijen Israel, mengatakan kepada Reuters bahwa Iran dapat memilih hari Jumat ini, hari terakhir bulan suci Ramadhan dan Hari Quds (Yerusalem) Iran untuk menanggapi serangan di Damaskus, baik secara langsung atau melalui perwakilan.
“ Saya tidak akan terkejut jika Iran akan mengambil tindakan besok. Jangan panik. Jangan lari ke tempat perlindungan,” kata Yadlin, peneliti senior di Belfer Center Sekolah Kennedy di Universitas Harvard, mengutip sistem pertahanan udara Israel.
BACA JUGA:Gempa Taiwan Makan Korban, Luka-Luka Tembus 1000 Orang, 9 Tewas, Puluhan Pegawai Hotel Hilang
“ Berhati-hatilah untuk besok dan kemudian, tergantung pada konsekuensi dari serangan tersebut, serangan tersebut mungkin akan meningkat,” kata Yadlin.
Pada hari Kamis, Iran memulangkan tujuh jenazah anggota IRGC yang tewas dalam serangan itu.
“ Mayat para syuhada di kedutaan Iran tiba di bandara Mehrabad,” di Teheran, kantor berita ISNA melaporkan.
Israel menghadapi isolasi yang semakin besar ketika kecaman internasional meningkat atas pembunuhan enam pekerja bantuan asing pada minggu ini yang membantu mengirimkan makanan yang sangat dibutuhkan di Gaza.
PBB mengatakan sebagian besar penduduk di Gaza utara berada di ambang kelaparan.
BACA JUGA:Gempa 7.5 M Guncang Taiwan, Tsunami Ancam Jepang
Para pemimpin Iran sensitive telah memperbarui janji mereka untuk membalas setelah serangan udara yang secara luas dituduh dilakukan oleh Israel menghancurkan Konsulat Iran di Suriah, menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal elit Iran.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan “tidak akan dibiarkan tanpa jawaban.”
AS khawatir serangan mematikan di Damaskus dapat memicu serangan baru terhadap pasukan Amerika oleh milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah, kata Letjen Alexus Grynkewich, komandan tertinggi Angkatan Udara AS untuk Timur Tengah.
Iran dan sekutunya, termasuk kelompok militan Lebanon Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya di Suriah, Irak dan Yaman telah berulang kali melakukan baku tembak dengan Israel dan Amerika Serikat sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: