Gempa Taiwan Makan Korban, Luka-Luka Tembus 1000 Orang, 9 Tewas, Puluhan Pegawai Hotel Hilang

Gempa Taiwan Makan Korban, Luka-Luka Tembus 1000 Orang, 9 Tewas, Puluhan Pegawai Hotel Hilang

Gempa Taiwan-Sebanyak lebih dari 1000 orang luka dan 9 lainnya tewas-Mint/Insider Paper/X

JAKARTA, DISWAY.ID – Gempa Taiwan berkekuatan M 7,2 memakan korban.

Sedikitnya laporan terbaru Kamis 4 April 2024 menyebutkan 9 orang tewas, angka korban luka menembus 1.000 orang, dan puluhan lainnya masih hilang.

Sebanyak 38 pekerja dalam perjalanan ke sebuah hotel di taman nasional masih hilang dan yang lainnya kini ditemukan.

BACA JUGA:Gempa 7.5 M Guncang Taiwan, Tsunami Ancam Jepang

Gempa bumi, yang terkuat dalam 25 tahun, terjadi pada Rabu pagi ketika orang-orang bersiap untuk berangkat kerja dan sekolah, berpusat di wilayah timur Hualien.

Wilayah itu merupakan pedesaan dan berpenduduk jarang.

Gedung-gedung juga berguncang hebat di ibu kota Taipei, namun kerusakan dan gangguan yang terjadi tidak terlalu parah.

BACA JUGA:Info BMKG: Guncangan Gempa Bumi Terasa di Buton Selatan Sultra, Cek Kekuatannya

Dinas pemadam kebakaran Taiwan mengatakan jumlah korban luka telah mencapai 1.038 orang, sehingga jumlah orang hilang sebanyak 52 orang.

Puluhan pekerja hotel dalam perjalanan menuju sebuah resor di Taman Nasional Taroko telah ditemukan, dan 38 orang masih dinyatakan hilang.

Gempa memicu tanah longsor besar-besaran. Saat malam, beberapa orang bermalam di tenda dan tempat berlindung lainnya.

BACA JUGA:Gempa Bumi Guncang Poso, Sulawesi Tengah Pagi ini: Cek Besaran Kekuatannya

Sementara itu sejumlah pekerja darurat berusaha menopang bangunan-bangunan yang rusak dan menghancurkan bangunan-bangunan yang dianggap mustahil untuk diselamatkan.

"Gedung Uranus di belakang kami rusak parah. Bangunan itu memiliki satu lantai basement dan sembilan lantai di atas tanah. Lantai pertama dan kedua kini berada di bawah tanah," kata Wakil Penjabat Kepala Pemadam Kebakaran Hualien Lee Lung-Sheng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters