Mereka pun ternyata mampu menjalani puasa dengan baik, bahkan ditemukan perbaikan fungsi ginjal.
Penelitian tersebut menyimpulkan puasa tidak berbahaya untuk klirens ginjal >25 cc/menit.
“Artinya walau ada penurunan fungsi ginjal, masih diperbolehkan puasa selama klirens lebih dari 25 ml per menit. Klirens ginjal adalah satuan kuantitatif untuk mengukur fungsi ginjal,” tulisnya.
“Insya Allah mendapat manfaat, tekanan darah lebih mudah terkontrol, dan fungsi ginjal membaik,” katanya.
BACA JUGA:Bolehkah Sikat Gigi dan Pakai Obat Kumur saat Puasa Ramadan? Ini Jawaban Adik Syekh Ali Jaber
Catatan Penting
Yang perlu diperhatikan, antara lain, perlu minum cukup, paling sedikit dua liter tiap hari. Jangan sampai tidak sahur.
Sebaiknya makan sahur menjelang imsak. Konsumsi sayur tiga kali sehari, demikian pula buah tiga kali sehari.
Jenis buah dan sayur terserah. Olahraga ringan tetap perlu dijalankan, naik sepeda ataupun sepeda statis atau olahraga yang lain.
BACA JUGA:Mengenal Cita Rasa Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, dan Lombok, Cocok untuk Buka Puasa
Pada hari tidak olahraga, silakan berjalan cepat setengah jam. Saya sarankan olahraga pada sore hari menjelang buka puasa.
“Kalau merokok, ya sudah waktunya berhenti. Yakinlah pada bulan puasa menghentikan kebiasaan merokok menjadi lebih mudah. Betul?” tulisnya.