INDRAMAYU, DISWAY.ID -- Hari Raya Idul Fitri jatuh di tanggal 10 April 2024. Namun, Jalan Raya Pantura masih didominasi oleh para pemudik kendaraan roda dua pada Kamis dini hari, 11 April 2024.
Pantauan Disway.id, sejak di daerah Cikarang sampai di Karawang, Jawa Barat, plat kendaraan yang melaju di jalur pantura didominasi oleh orang Jakarta (Plat B).
Terlihat sejumlah pengendara roda dua membawa gembolan di pundaknya. Entah itu ras ransel, kardus yang ditumpuk-tumpuk, dan juga ada yang menenteng buah di tangannya.
BACA JUGA:Kapok Kena Macet Pake Mobil Saat Mudik Lebaran 2024, Pemudik Ini Pilih Whoosh ke Bandung
Tak jarang pula ditemui para pengendara motor yang membawa anak beserta keluarganya. Namun, ada pula yang menyetir sendirian sambil menikmati perjalanan.
Salah satunya adalah Hamzah (22). Dia berangkat dari Cikarang dengan tujuan akhir Kudus, Jawa Tengah.
"Iya nih mas, saya berangkat dari Cikarang sekitar Jam 21.30. Ini lagi istirahat aja sih, sambil mendengarkan lagu dangdut," ujar Hamzah.
Diketahui, Hamzah merupakan Mahasiswa dari Institut Stiami Cikarang. Dia menyampaikan, bahwa memilih mudik usai hari raya untuk menghindari kemacetan yang membludak.
"Biar gak macet aja sih, Mas. Terus juga kampus lagi libur, banyak waktu kosong, akhirnya saya memutuskan untuk mudik di hari ini," tuturnya.
BACA JUGA:Keluhkan Akses Titik Keberangkatan Kereta Cepat Whoosh, Pemudik Minta Segera Diperluas
Lebih lanjut. Hamzah mengatakan, mudik di tahun ini spesial untuk Almarhum Ibundanya. Karena setelah nanti sampai di kampung halaman, Dia bergegas untuk berziarah.
"Ya saya ingin berziarah ke makam ibu. Karena sebagai anak itu adalah bentuk bakti kepada Ibu. Walaupun sudah terlebih dahulu meninggalkan, tapi jasa dan bentuk kecintaan saya lebih dari itu," ungkapnya seketika lirih.
Menurutnya, untuk sampai di Kudus ditempuh kurang lebih hampir tujuh jam dari tempat tinggalnya di Cikarang. Nantinya, Dia akan mengambil jalur lintas Alas Roban, Batang, Jawa Tengah.
"Nanti rencana lewat Alas Roban sih, walaupun jalannya lumayan curam tapi itu jalur alternatif yang mengirit waktu," imbuhnya.
Menurut pengakuan Hamzah, mudik dengan menggunakan kendaraan roda dua lebih simple daripada yang lain. Karena sebagai mahasiswa untuk pulang kampung menggunakan bus ataupun kereta sangat merogoh kantong pribadinya.