Israel Klaim Indonesia Siap Kerjasama Buka Hubungan Diplomatik Demi Gabung OECD

Jumat 12-04-2024,11:31 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Media Israel menyebut Indonesia siap bekerjasama membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bagian dari upaya untuk bergabung dengan OECD. 

OECD adalah Organisation de coopération et de développement économiques, OCDE) merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi.

Dikutip dari Times of Israel, Ketua forum ekonomi tersebut mengatakan bahwa ia akan menjadi perantara kesepakatan yang dapat membuat negara Muslim terbesar di dunia itu menjalin hubungan dengan imbalan agar Yerusalem memperlancar jalan masuk ke klub negara-negara maju.

“Indonesia dapat menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari kesepakatan untuk memuluskan masuknya negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ke dalam forum global negara-negara maju,” kata seorang pejabat Israel pada hari Kamis.

BACA JUGA:Biden Makin Jengah Tingkah Israel Makin Brutal di Gaza, AS dan Arab Saudi Intens Jalin Komunikasi

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, membenarkan laporan di surat kabar Israel Yedioth Ahronoth yang merinci pembicaraan diam-diam selama berbulan-bulan antara Yerusalem, Jakarta, dan Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Mathias Cormann.

Normalisasi akan menandai perubahan yang menakjubkan bagi Indonesia pada saat sentimen anti-Israel di dunia Muslim semakin tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat perang di Jalur Gaza.

“Namun menjalin hubungan juga akan mengakhiri penolakan Israel terhadap bergabungnya Indonesia ke OECD,” menurut laporan tersebut.

BACA JUGA:Rudal Iraq Islamic Resistance dan Hizbullah Mulai Hajar Israel, Pelabuhan Hingga Bandara Hatzerim Jadi Sasaran Empuk

OECD memulai proses memasukkan Jakarta ke forum 38 negara tersebut pada bulan Februari, namun Israel dilaporkan keberatan dengan aksesi tersebut karena kurangnya hubungan diplomatik. Negara-negara harus menerima dukungan bulat untuk bergabung dengan blok tersebut, yang berdedikasi untuk memajukan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal neo-liberal.

Cormann pada awalnya mendapatkan janji dari Indonesia untuk mengubah sikap kritisnya terhadap Israel, namun Menteri Luar Negeri Israel Katz menolak keras untuk menarik oposisi dari Yerusalem, dengan mengatakan bahwa normalisasi akan diperlukan menurut laporan Yedioth.

Setelah perundingan selama beberapa minggu, Cormann mengirim surat kepada Katz dua minggu lalu yang menyatakan bahwa ia telah menjadi perantara sebuah perjanjian yang menyatakan bahwa Indonesia tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan blok tersebut sampai hubungan mereka kembali normal, kata surat kabar itu. Kata-kata dalam surat itu disetujui oleh Indonesia, menurut Yedioth.

Seorang juru bicara OECD mencatat diadopsinya peta jalan aksesi multi-tahun untuk Indonesia oleh Dewan OECD pada tanggal 29 Maret. Peta jalan tersebut mencakup persyaratan bahwa para kandidat “menunjukkan … kesamaan pikiran dalam pernyataan dan tindakan mereka dalam hubungannya dengan Organisasi dan Anggotanya.

BACA JUGA:Israel Siagakan Sistem Pertahanan C-Dome untuk Pertama Kalinya Menghadapi Iran

“Setiap keputusan untuk mengundang Indonesia menjadi Anggota OECD harus diambil dengan suara bulat dari seluruh Anggota OECD,” kata juru bicara tersebut.

Kategori :