Menlu: Indonesia Tak Minat Gabung dengan Organisasi Militer Manapun, Prabowo Konsisten Berada di Posisi Negara Non-Blok

Menlu: Indonesia Tak Minat Gabung dengan Organisasi Militer Manapun, Prabowo Konsisten Berada di Posisi Negara Non-Blok

Meskipun akan bergabug dengan OECD dan BRICS, namun Menlu menyatakan jika Indonesia tak minat gabung dengan organisasi militer manapun.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Meskipun akan bergabug dengan OECD dan BRICS, namun Menlu menyatakan jika Indonesia tak minat gabung dengan organisasi militer manapun

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara non-blok ketika bergabung di Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan aliansi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS.

Ia menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan visi politik luar negeri yang diusung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Keuntungan Indonesia Gabung dengan BRICS dan OECD Dibeberkan Menlu

BACA JUGA:Polisi Ungkap Kondisi Pengemudi Mobil Pikap yang Terbakar Usai Kecelakaan di Tol Jakarta-Tangerang

"Sejak awal Presiden Prabowo telah menggariskan sebuah visi politik luar negeri dimana Indonesia tetap garis non-aligned, non-blok yang artinya kita tidak menempatkan diri di blok militer manapun," kata Sugiono di Kompleks Parlemen, Senin, 2 Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia tak ada keinginan untuk bergabung dalam pakta militer manapun.

Sebab, kata dia, hal itu tidak cocok dengan kepentingan nasional.

BACA JUGA:Pj Walikota Pekanbaru Ditangkap OTT KPK

BACA JUGA:Pasukan Gabungan TNI Polri Tembak Mati KKB Jelek Waker di Gome Pucak Papua

"Artinya kita tidak menempatkan diri di blok militer manapun, kita tidak mempunyai keinginan untuk bergabung dengan pakta militer manapun, karena hal tersebut tentu saja secara konstitusi dan secara tradisi tidak cocok dengan kepentingan nasional kita," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, keinginan bergabung dengan BRICS sebagai bentuk diplomasi Indonesia yang ingin bersahabat baik dan bertetangga baik dengan semua negara.

"Kita ingin bersahabat baik dan bertetangga baik dengan semua negara dan jalan diplomasi yang kita lakukan tetap dijalankan sesuai amanat konstitusi tersebut. Kita juga memiliki kebebasan untuk bergabung dengan multilateral grouping yang lain," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads