JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia bertekad menurunkan angka kasus stunting.
Cara utama adalah dengan mengintervensi nutrisi pada keluarga berisiko.
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi kembali menegaskan dukungannya dalam menangani upaya penurunan stunting.
Hal tersebut diungkapkannya selepas menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta pada Kamis (25/4/2024).
BACA JUGA:Stunting dan Penyakit Tak Menular Jadi Fokus Jokowi, 330 Ribu Orang Meninggal karena Stroke
"Tadi sesuai arahan Bapak Wapres, Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan berkontribusi dalam mendukung pemenuhan gizi bagi keluarga risiko stunting,” ucapnya kepada wartawan.
Salah satu komponennya adalah telur dan daging ayam.
“Oleh karena itu, bantuan pangan (Banpang) penanganan stunting berupa daging ayam dan telur ayam yang sudah kita mulai sejak tahun lalu, kita lanjutkan tahun ini dan sudah dalam proses penyaluran. Bersama ID FOOD, mulai Maret sudah kita luncurkan bantuan pangan dengan target sampai 1,4 juta di 7 provinsi," sebut Arief.
Mengutip dari laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting (IKPS) 2021-2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2023, dilaporkan adanya kenaikan sebesar 0,9 poin menjadi 72,4 dari 71,5.
BACA JUGA:BKKBN Sosialisasi Penurunan Stunting Anak, Hamil di Atas Usia 35 Tahun Berisiko Tinggi
Kenaikan ini disebabkan adanya perubahan indeks, baik pada tingkat indikator maupun tingkat dimensi.
Adapun dalam Rakernas tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya mengelola potensi bonus demografi agar sumber daya yang ada nantinya dapat menjadi aset dan kekuatan bangsa.
Karena itu, kualitas sumber daya manusia sangat penting.
Salah satunya dengan melakukan upaya mencegah dan menurunkan prevalensi stunting,
"Pemerintah telah menetapkan percepatan penurunan stunting menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Stunting seharusnya dapat dicegah sejak awal di tingkat keluarga dengan memastikan pemenuhan gizi setiap anggota rumah tangga, ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan, akses sanitasi, dan air minum yang aman, perilaku hidup bersih dan sehat serta pengasuhan yang layak," ujar Wapres Ma'ruf Amin.