Bio Solar merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari campuran bahan bakar fosil dan bahan organik seperti minyak kelapa sawit atau limbah tumbuhan.
Penggunaan Bio Solar membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
BACA JUGA:Polemik Aturan Jam Operasional Warung Madura, Begini Tanggapan KemenKopUKM
BACA JUGA:Kisah Heroik Anggota Polsek Tambora Gagalkan Curanmor, Puluhan Sepeda Motor Kembali ke Pemilik
2. Lokasi Pengisian
Pengisian bahan bakar hanya dapat dilakukan di depo lokomotif, depo kereta, pengawas urusan sarana (PUS), pengawas urusan kereta (PUK), dan di balai yasa yang dilengkapi dengan fasilitas pengisian.
Saat ini terdapat 47 lokasi di wilayah operasional KAI yang memenuhi standar tersebut.
3. Kapasitas tangki dan jarak tempuh
Kapasitas tangki bahan bakar pada lokomotif bervariasi tergantung pada jenisnya, namun rata-rata berkisar antara 3000-3800 liter. Untuk lokasi tangki bahan bakar pada lokomotif terletak di bagian tengah bawah.
Pengisian bahan bakar disesuaikan dengan jarak yang akan dilayani oleh kereta api.
BACA JUGA:KA Lodaya Gunakan Gerbong Baru New Generation untuk Kelas Eksekutif dan Ekonomi
BACA JUGA:Cek Update Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Terbaru Hari Ini, Sabtu 27 April 2024: Full Hujan Bos!
Untuk mengetahui jarak yang dapat ditempuh dengan bahan bakar yang terisi penuh, hal ini tergantung pada jenis lokomotifnya karena SFC (Specific Fuel Consumption) dari masing-masing jenis lokomotif berbeda.
Namun, untuk perkiraan rata-rata, jarak yang dapat ditempuh dengan kapasitas bahan bakar penuh sekitar 3000 liter adalah sekitar 1.034 KM.
KAI menggunakan SAP Personas untuk menghitung kebutuhan bahan bakar dengan presisi sehingga tidak akan kehabisan bahan bakar ditengah perjalanan.
Dalam keadaan normal, lokomotif tidak akan kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan karena masinis selalu memantau jumlah bahan bakar yang tersedia melalui layar monitor/smart display/fire screen.