JAKARTA, DISWAY.ID - Ribuan pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua al-Quds, yang diduduki untuk memperingati hari raya Yahudi, sebuah langkah provokatif lainnya terhadap jamaah Palestina.
“Lebih dari 500 pemukim menyerbu Al-Aqsa dari Gerbang Mugharbah, dan melakukan aksi provokatif serta melakukan ritual Talmud di halamannya,” kata Departemen Wakaf Islam di Yerusalem dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Departemen tersebut menambahkan bahwa para pemukim menyusup ke tempat suci umat Islam karena mereka dilindungi oleh polisi rezim, yang memperketat tindakan militer di gerbang Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa selama hari libur Yahudi selama seminggu, yang dikenal sebagai Paskah.
BACA JUGA:Banjir Landa Mekkah dan Madina Dampak Badai Hantam Tanah Arab, Es Tutupi Oman
BACA JUGA:Puluhan Tornado Ratakan Ribuan Rumah di Amerika
Diperkirakan para pemukim Israel akan melanjutkan serangan mereka ke dalam masjid sampai salat Jumat sampai hari Minggu, tambahnya.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir di berbagai bagian Kota Tua yang diduduki sejak hari pertama Paskah, yang dimulai pada hari Senin, ketika ratusan pemukim ilegal memaksa masuk ke kompleks Masjid Aqsa di bawah pengawasan ketat polisi.
Pada hari Kamis, hampir 1.700 pemukim ilegal Israel masuk ke kompleks masjid secara berkelompok untuk merayakan Paskah, kata Departemen Wakaf Islam di al-Quds.
Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam.
Kelompok sayap kanan Israel sebelumnya menyerukan serangan luas ke dalam masjid pada perayaan Paskah.
BACA JUGA:Penyakit Kanker Jadi Ujian 13 Tahun Pernikahan Kate Middleton dan Pangeran William
BACA JUGA:Gagal Taklukan Hamas, Aharon Haliva, Jenderal Pertama Israel yang Dipaksa Mengundurkan Diri
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara Israel dan pemerintah Yordania setelah pendudukan rezim tersebut di al-Quds pada tahun 1967, ibadah non-Muslim di kompleks suci tersebut dilarang.
Namun larangan tersebut hanya sekedar ungkapan dan, pada kenyataannya, keadaan tersebut merugikan umat Islam.
Sementara penyusupan pemukim ke kompleks Masjid Al-Aqsa terjadi di al-Quds, rezim tetap mempertahankan mesin perang berdarahnya di Jalur Gaza.