Gus Baha menyebut di zaman Nabi belum ada alat musik seperti pengeras suara.
Namun hanya dengan seruling dan rebana dan suara penyanyi, sudah membius ribuan sahabat Nabi.
BACA JUGA:Penderita DBD di Indonesia Tembus 88 Ribu Orang, Ini Rincian di Tiap Kabupaten Kota
Nabi ditinggal ribuan sahabat gegara musik dan nyanyian khafilah pedagang, menyisakan 12 sahabat.
"Dinyalakan, dulu tidak ada tape langsung nyanyi, jadi lebih seru, itu Kanjeng Nabi saat khotbah itu sahabat pada bubar cuma tinggal 12 bagaimana coba?
"Sejak dari dulu. Makanya kalau ada Kiai ngaji lalu santri pada melihat itu jangan marah, [hukum musik] tetap haram," tegas Gus Baha.
Berdagang dengan Musik Haram?
Sehingga Gus Baha meminta kepada semua penceramah agar tidak berkecil hati jika ada jamaah yang lalai karena musik.
"Kanjeng Nabi, kan, sudah kekasihnya Tuhan juga pernah ditinggal sahabatnya melihat dangdutan
"'Sahabatmu Muhammad, kalau sudah lihat musik atau dangdutan kami dibiarkan berdiri sendirian'," terang Gus Baha sembari menghubungkan sebuah ayat Al-Quran.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Faedah Lain dari Surat Al Waqiah, Bukan Cuma Bisa Bikin Kaya Raya Tapi...
"Makanya menurut Imam Syafii khotbah syarat rukunya itu harus berdiri, karena Quran menceritakan Nabi saat khotbah itu mereka meninggalkan kamu dalam posisi berdiri," tambahnya.
Kata Gus Baha, tafsir dari kata dasar Al-Lahwan dalam potongan ayat 51 surah Al-A'raf dinilai sejumlah ulama merupakan lantunan musik.
Acuannya karena terjadinya peristiwa ribuan sahabat Nabi saat itu meninggalkan khotbah Rasul gegara adanya lantunan musik.
"Makanya ada ulama yang mengatakan lahwan hadist itu musik karena menganggap ayat ini sesuai atau semunasabah dengan tadi ya," tambahnya.
Adapun 12 sahabat yang tak beranjak dari tempat di antarnya ada sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khattab.