BPS: Inflasi Pangan Terpantau Stabil di Bulan April, Hasil Kerja Keras Seluruh Stakeholder Pangan

Jumat 03-05-2024,13:48 WIB
Reporter : Bianca Chairunisa
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, bahwa tingkat inflasi pada April 2024 lebih rendah secara bulanan dan tahunan, dengan tingkat inflasi nasional secara bulanan berada di 0,25 persen.

Sementara inflasi menurut komponen harga bergejolak seperti cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit tercatat mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.

Menurut BPS, dan inflasi bulanan beberapa komoditas pangan pada April 2024 antara lain bawang merah 0,14 persen, beras 0,12 persen, telur ayam ras 0,06 persen, dan cabai rawit 0,04 persen. 

BACA JUGA: Ida Fauziyah Dorong Pensiunan Tetap Sumbangkan Ide dan Pemikiran di Ketenagakerjaan

BACA JUGA: Agus Gumiwang Pastikan Industri Manufaktur RI Sehat dan Solid

Alhamdulillah, ini jadi buah hasil kerja keras kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, para asosiasi, dan seluruh pemangku kepentingan pangan, sehingga terlihat hasil positifnya dan terbukti mampu meredam laju inflasi di bulan April, terutama sektor pangan. Kita ketahui bersama, pada April lalu bertepatan dengan momen Ramadhan dan Lebaran,” ucap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (03/05).

Adanya tren deflasi komoditas pangan pokok tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh berbagai program intervensi yang dilakukan pemerintah selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Menjelang Lebaran, kami mengimplementasikan operasi pasar murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang terus digencarkan. GPM serentak dilaksanakan di berbagai daerah dan tentunya diiringi pula dengan memastikan stok pangan selalu tersedia di pasar, misalnya program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog,"," papar Arief.

BACA JUGA: Kiat Kemendes PDTT Gandeng Perusahaan Dukung Percepatan Pembangunan Desa

BACA JUGA: Tingkatkan Kedaulatan Pangan dengan Genjot Produksi Dalam Negeri

Lalu program bantuan pangan juga terus disalurkan kepada masyarakat dengan penjelasan rendah

Arief menambahkan, kebijakan relaksasi dan ketidaknyamanan harga yang telah diterapkan sebelumnya juga telah memberikan kepastian bagi pemasok dan pelaku usaha dalam rantai pasok pangan nasional, terutama di pasar ritel modern.

“Ini dilakukan semata-mata agar masyarakat luas dapat memperoleh akses pangan yang mudah dan terjangkau,” Sambung Arief.

Per tanggal 26 April 2024, NFA bersama pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan pangan telah menyelenggarakan GPM sebanyak 4.020 kali di 37 provinsi dan 401 kabupaten/kota.

Hal ini masih terus dilanjutkan berupa kolaborasi NFA dengan Kementerian Pertanian dan pemangku kepentingan pangan dengan menghelat GPM di 63 titik di area Jakarta plus 2 Pasar Mitra Tani Hortikultura mulai 29 April hingga 8 Mei mendatang.

Kategori :