Indonesia dan Vietnam Kerjasama Pendidikan, Untar Usung Seni Tari dan Batik

Sabtu 04-05-2024,10:37 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Budaya Indonesia diperkenalkan di Hanoi, Vietnam.

 

Universitas Tarumanagara (Untar)  menggelar pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional “Cultural Outreach Program” di FPT University, Hanoi, Vietnam.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia pada mahasiswa Vietnam.

Puluhan mahasiswa FPTU yang hadir di acara diberikan pelatihan membatik dengan media tas jinjing dan tari tradisional.

BACA JUGA:6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Diluncurkan, Prioritaskan Pemuda Daerah

Pelajaran membatik dibawakan Dekan FPsi Untar Sri Tiatri, Psikolog dan Manajer PKM Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untar Hetty Karunia Tunjungsari.

Hetty mengatakan program ini merupakan langkah penting dalam membuka wawasan budaya terkait perbedaan dan persamaan antarbudaya.

“Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan global, tetapi juga dapat memperkuat hubungan Indonesia dan Vietnam melalui pemahaman budaya yang lebih mendalam,” ucap Hetty.

BACA JUGA:Indonesia-Hanoi Perkuat Program Pendidikan, Ditandai Kerjasama Untar dan Universitas di Vietnam

Sementara, sebagai narasumber tari mahasiswa Fakultas Psikologi Untar Anisa Husnul Khotimah yang mengajarkan tari Goyang Karawang dari Jawa Barat, serta mahasiswa Fakultas Hukum Untar Jelita Damai Sofia Lorenza Sihite yang mengajarkan tari Tor-tor dari Sumatera Utara.

Anisa dan Jelita menjelaskan acara ini mendapat tanggapan positif dari mahasiswa FPTU.

Mereka mengaku senang melihat antusiasme para peserta.

“Mahasiswa FPTU sangat antusias mempelajari budaya Indonesia. Mereka cepat belajar sehingga di penghujung hari kami bisa menampilkan tarian dengan baik,” ucap Jelita.

BACA JUGA:Untar Pertahankan Toleransi dan Keberagaman Lewat Rampak Bedug Hingga Tari Topeng Cirebon

Mereka juga mengucapkan apresiasi pada Untar yang telah memberi kesempatan untuk ikut acara PKM internasional.

Di sisi lain, mahasiswa FPTU Tranh Tuan Phong mengucapkan terima kasih pada Untar untuk acara ini.

Ia mengungkapkan para mahasiswa FPTU antusias untuk mempelajari budaya Indonesia.

 

“Terima kasih Untar atas pengenalan budaya Indonesia yang menarik ini. Kami akan datang ke Indonesia suatu hari nanti,” tambah mahasiswa FPTU Yen Tran Thi Hai.

Implementasi Kolaborasi Untar di Vietnam

Acara PKM internasional ini merupakan bagian dari kunjungan delegasi Untar ke Vietnam dalam rangka implementasi kolaborasi Untar dengan KBRI Hanoi dan dua perguruan tinggi Vietnam, yang diresmikan pada bulan Januari silam.

BACA JUGA:5 PTN Sabet Penghargaan Humas Terbaik, PTS Diraih Untar

Selain PKM internasional, kolaborasi turut diimplementasikan dalam kegiatan konferensi internasional bertema “Collaborative Research and Technology Partnerships for Global Impact:

Higher Education and Sustainable Development Goals (SDGs)” di Foreign Trade University (FTU) Vietnam, Rabu (25/4).

Konferensi internasional ini diikuti ratusan peserta dari berbagai negara, antara lain, Hungaria, Belanda, Filipina, India, Vietnam, Malaysia, Jepang, Turki, Jerman, Amerika Serikat, dan Indonesia.

Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa  kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi “Untar untuk Dunia”.

Ia berharap internasionalisasi Untar semakin kuat melalui kontribusi Untar di bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat di luar Indonesia.

“Untar melalui berbagai keunggulan yang dimiliki dapat berkontribusi secara langsung dengan berkolaborasi bersama KBRI Hanoi dan beberapa institusi untuk membangun pendidikan tinggi dan mendorong inovasi kelas dunia,” ucap Prof Agustinus.

Ia menjelaskan bahwa Untar juga telah melaksanakan banyak kerja sama internasional dengan negara-negara di Asia, Eropa, Australia, dan Amerika.

“Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan dan riset, tidak hanya bagi Untar dan mitra-mitra internasionalnya, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia,” katanya.

Secara khusus dia mengucapkan apresiasi pada KBRI Hanoi dan kedua universitas yang telah

memfasilitasi Untar selama di Vietnam. Prof Agustinus berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan menghasilkan luaran yang berguna bagi masyarakat dunia. 

BACA JUGA:Pentingnya Kuasai Bahasa Mandarin, Untar Rutin Kirim Mahasiswa ke Tiongkok

 

Dubes Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dapat menguntungkan bagi kedua negara tetapi juga kawasan dan seluruh dunia.

Namun, dalam mencapai hal tersebut, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi.

 

Menurut Denny, kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Vietnam dapat mendorong terciptanya inovasi sebagai solusi untuk permasalahan global.

 

“Saya yakin universitas memiliki peran besar dalam pengembangan bidang sosial dan ekonomi,” ungkap Denny.

Secara khusus Denny mengucapkan apresiasi kepada Untar yang telah mengadakan kegiatankegiatan internasionalisasi di Vietnam. Ia berharap kegiatan serupa dapat dicontoh kampus Indonesial ainnya.

 

Kunjungan ini merupakan kali ketiga Untar menyambangi Vietnam.

Pertengahan bulan Januari lalu, Untar mengunjungi beberapa perguruan tinggi dan industri untuk meresmikan kerja sama di berbagai bidang.

 

Kemudian, di bulan Maret silam, Untar diundang KBRI Hanoi untuk mewakili Indonesia di acara konferensi internasional “Meet Indonesia”.

 

Kategori :