JAKARTA, DISWAY.ID – Masyarakat mengeluhkan cuaca panas di Indonesia saat ini.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, penyebab suhu panas di Indonesia yang mencapai 35.6°C disebakan karena adanya gerak semu matahari.
Hal itu disebabkan oleh kondisi Indonesia yang berada di musim pancaroba dan beberapa wilayah akan memasuki musim kemarau sehingga tutupan awan berkurang.
Guswanto menegaskan, fenomena suhu panas di Indonesia bukan disebabkan fenomena heatwave seperti di negara Asia Selatan ataupun Asia Tenggara.
Secara umum kata Guswanto, suhu udara di indonesia masih dalam kategori wajar dan tidak bisa dikatakan heatwave.
Pasalnya tidak sesuai dengan batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut dan 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.
Secara indikator statistik suhu kejadian Heatwave atau gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa.
BACA JUGA:Kategori Terparah, 111 Juta Warga Terancam Suhu Panas Ekstrem
Gelombang panas ini berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih.
"Suhu panas yang di wilayah Indonesia pada akhir-akhir ini merupakan fenomena panas terik harian akibat adanya gerak semu matahari, bukan fenomena heatwave yang dialami oleh negara di Asia Selatan ataupun Asia Tenggara di Bagian Utara seperti Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar," kata Guswanto kepada disway.id pada Senin, 6 Mei 2024.
Dia memperkirakan, suhu panas di Indonesia akan berlangsung hingga Agustus 2024. Hal ini beriringan dengan terjadinya musim kemarau di Indonesia.
"Kondisi suhu panas di Indonesia dapat terjadi hingga bulan Agustus 2024," ujarnya.
BACA JUGA:Blak-blakan! Coach Justin Ogah Sepanggung Lagi Bareng Bung Towel: Komentarnya Absurd
Dia mengimbau agar masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan untuk mengantisipasi dampak dari suhu panas ini.