Satu lagi langkah besar Presiden Jokowi di masa 'injury time': menandatangani UU Daerah Khusus Jakarta --hilang 'I'-nya.
Ini juga UU yang sangat cepat proses pengesahannya di DPR --prestasi politik Jokowi yang tidak kalah dengan jalan tol.
Dalam UU baru itu disebutkan status Jakarta setelah tidak lagi jadi ibu kota negara. Yakni menjadi kota global pusat ekonomi Indonesia.
Salah satu yang paling penting sebenarnya adalah: otonomi apa yang diberikan ke Jakarta.
Dengan sebutan tetap sebagai daerah khusus harusnya punya kekhususan itu. Agar gubernur Jakarta bisa berbuat banyak tanpa terikat aturan dari pusat.
Diskusi publik soal kekhususan yang diinginkan Jakarta tidak terlihat ramai.
Tidak banyak ide yang muncul.
Tidak banyak keinginan yang dikemukakan.
Sepi.
Pun sampai UU itu disahkan dengan cepat.
Salah satu yang terbaca dalam pasal-pasal UU DKJ hanyalah soal transportasi. Meski tidak tegas tapi disebutkan soal pembatasan kendaraan bermotor di Jakarta.
Berarti tokoh yang ingin jadi calon gubernur Jakarta harus baca baik-baik UU baru ini. Apa maksud sebenarnya dari pasal itu.
Apakah gubernur bisa membatasi jumlah kendaraan bermotor dengan caranya sendiri? Atau harus mendapat persetujuan DPRD?
Maka harus ada studi: untuk panjang jalan di Jakarta sekarang, rasionalnya mampu menampung berapa juta kendaraan. Berarti kelebihan berapa juta. Mau diapakan.
Salah satu cara yang terbaca di media: membatasi usia kendaraan. Usia lebih 15 tahun tidak boleh lagi melewati jalan di Jakarta. Misalnya.
Bagi yang punya kendaraan berumur 14 tahun tentu keberatan. Jumlahnya besar. Mereka bisa mengatakan pemerintah tidak pro-rakyat.
Yang jelas: ganjil genap tidak menyelesaikan masalah kemacetan Jakarta --hanya mengurangi.
Di Beijing tiga cara dijalankan sekaligus: jumlah mobil baru dibatasi, mobil luar kota tidak boleh masuk Beijing dan ganjil-genapnya dua angka: angka pertama dan angka terakhir.
Di Shanghai juga begitu.
Di London mobil luar kota juga dilarang masuk London.
Di Singapura tidak ada larangan mobil dari daerah masuk Singapura --karena Singapura tidak punya daerah.
Di balik tidak adanya kemacetan lalu-lintas di Singapura itu, sebenarnya ada kekejaman kepada rakyatnya yang luar biasa --untuk ukuran kita.
Harga mobil di Singapura mahal sekali. Toyota Corolla harganya bisa mencapai Rp 2,5 miliar. Tepatnya 170.000 dolar Singapura. Bandingkan dengan harga Corolla di sini. Paling mahal Rp 630 juta.
Kalau pun Anda punya uangnya, belum tentu Anda bisa beli mobilnya. Anda tidak bisa seperti di sini: ke toko mobil dengan membawa uang. Lalu pulang membawa mobil baru.
Di Singapura, untuk ke toko mobil Anda harus juga punya sertifikat bahwa Anda punya hak membeli mobil. Tidak semua orang bisa dapat sertifikat itu. Harus ikut lelang.
Lelang sertifikat itu diadakan sebulan dua kali: tiap hari Senin minggu pertama dan Senin minggu ketiga.
Setiap kali hanya ada beberapa sertifikat yang dilelang. Siapa penawar tertinggi hari itu ia akan dapat sertifikat.
Ada lima kategori lelang sertifikat. Lelang kelas A sampai kelas E.
Kelas A adalah lelang untuk mendapat sertifikat hak beli mobil ukuran 1600 cc ke bawah. Kelas B: cc yang lebih tinggi. Dan seterusnya. Sampai kelas mobil mewah seperti Ferrari.
Maka, di Singapura, untuk membeli mobil Anda harus membeli sertifikat dulu. Lalu membayar pajak. Lalu membeli mobil.
Kekejaman berikutnya: sertifikat itu hanya berumur 10 tahun. Setelah itu mati.
Itu bukan hanya sertifikat hak membeli mobil, tapi merangkap sertifikat hak menjalankan mobil di jalan raya Singapura.
Maka setelah 10 tahun, biar pun mobil Anda masih bagus, sertifikatnya mati. Pilihannya dua: Anda ikut lelang lagi untuk memperpanjang sertifikat atau ikut lelang sertifikat membeli mobil baru.
Untuk kelas 1600 cc ke bawah orang Singapura umumnya pilih ikut lelang beli mobil baru. Mobil lamanya dibuang. Tapi untuk mobil mewah umumnya pilih ikut lelang perpanjangan sertifikat.
Ke mana membuang mobilnya?
Ada agen penampungan mobil bekas. Sang agen akan mengekspornya ke negara yang mau menerima. Atau dipereteli, diambil spare part-nya.
Apakah Anda masih bisa dapat uang dari agen penampung mobil bekas? "Hampir 0," ujar sahabat Disway di sana.
Di balik ketertiban lalu-lintas Singapura ternyata begitu kejam peraturan yang diterapkan.
Anda mau Jakarta seperti Singapura? (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 5 Mei 2024: Visa Diaspora
Jokosp Sp
Saya kok berpikir lebih dari hanya sekedar memberikan visa seumur hidup bagi mereka para calon investor. Yang lebih penting itu apa?. Bos CHDI selain penulis kan pengusaha juga. Selalu bisa melihat aktual yang terjadi di kehidupan nyata. Iklim kemudahan investasi, kepastian hukum dan komit terhadap pemberantasan korupsi. Kalau ke tiga hal ini tidak bisa pemerintah lakukan dan menjaminnya, kok sepertinya hanya sebuah "ngoyo woro". Seperti awan yang tersapu angin. Akan lenyap begitu saja ditelan waktu. Ya apa ya?
Mirza Mirwan
Mungkin karena saya yang "kudet" (kurang update) atau memang belum diberitakan, yang jelas saya belum tahu wacana kewarganegaraan ganda maupun visa seumur hidup yang jadi topik CHD hari ini. Yang saya tahu adalah penerbitan "golden visa". Itu sudah sejak tahun lalu. Visa emas adalah visa yang berbasis investasi. Seingat saya awalnya visa emas itu berlalu 5 dan 10 tahun. Syarat mendapatkan visa emas 5 tahun harus investasi US$25juta, sedang visa emas 10 tahun investasinya US$50juta. Anda ingat pioner AI, Sam Altman, yang pernah ditulis Pak DI kapan dulu itu? Nah, Altman itu salah satu penerima visa emas. Tetapi, kayaknya visa emas itu kurang menarik. Akhirnya, Februari 2024, pemerintah menurunkan besaran investasi minimal sebagai syarat mendapatkan visa emas. Untuk visa emas 5 tahun cukup investasi US$5juta, sedang visa emas 10 tahun hanya investasi US$10juta. Atau membeli obligasi senilai jumlah tersebut.
Juve Zhang
Coba masuk situs lowongan kerja di Linked in...anda lihat pbanyak lowongan yg di minta di pabrik pabrik elektronik Singapura...gaji gede kisaran 33 juta s.d 46 juta per bulan...pabrikan ini sekarang lagi bagus berkembang...terlihat dari ekpor SG utamanya memang produk elektronik...pabrikan eletronik kalau di sini cari yg umr 2, sekian juta masih banyak lokasi pilihan....tapi mereka banyak buka di Singapura...terlihat dari banyak lowongan kerja yg di butuhkan......anda sarjana elektronika ...fasih bahsa Inggris silakan melamar di Linked In...banyak dibutuhkan oleh SG....gaji ditulis seperti diatas...daripada anda menganggur di kampung halaman....lebih baik merantau mencari fulus.....silakan
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Empat sahabat semasa kuliah bertemu lagi setelah 30 tahun. Mereka pun bercerita tentang keluarga dan usaha masing-masing. Di tengah obrolan, satu di antara mereka ke toilet. Ketiga lainnya lanjut bercerita mengenai kesuksesan anaknya. Pria pertama: "Anak lanangku awalnya kerja di perusahaan pialang, lalu jadi investor, dan sekarang sukses jadi raja saham, sampai memberi mobil Ferrari ke pacarnya." Pria kedua: "Anakku yang laki-laki tadinya pilot, lalu mendirikan perusahaan penerbangan sendiri, dan sekarang berhasil menjadi raja maskapai, sampai memberikan jet pribadi ke pacarnya." Pria ketiga: "Si Tole dulunya hanya jualan rumah, lalu mendirikan perusahaan perumahan sendiri, dan sekarang sukses menjadi raja real estate, sampai memberikan rumah mewah ke pacarnya." Pria keempat yang baru datang dari toilet bertanya apa yang dibahas. Setelah diberitahu, ia pun bercerita tentang anak wedok-nya yang jadi bartender. Pria pertama: "Jangan putus harapan, Sobat. Mungkin saja dia nantinya akan punya kafe sendiri, lalu jadi ratu entertainment." Pria keempat: "Oh, nggak apa-apa, kok. Meski cuma bartender, dia sangat cantik dan banyak pria yang suka padanya. Sampai punya tiga pacar. Waktu dia ulang tahun baru lalu, masing-masing pacarnya memberi hadiah mobil Ferrari, jet pribadi, dan rumah mewah."
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
INDONESIA TIDAK SENDIRIAN.. Selain Indonesia, sudah ada beberapa negara lain yang SUDAH menerapkan "semacam" visa diaspora, tetapi dengan berbagai "penyebutan". Antara lain: 1). INDIA: overseas citizen of India. 2). IRLANDIA: Irish citizenship by descent. 3). PORTUGAL: Citizenship by descent. 4). SPANYOL: Citizenship by descent. 5). ITALIA: Citizenship by descent. 6). JERMAN: Citizenship by descent. 7). BELANDA: Citizenship by descent. 8). INGGRIS: British Overseas Citizen. 9). AMERIKA SERIKAT: Citizenship through Naturalization. ### Semoga yang akan dijalankan Indonesia, tidak diwarnai praktek TIDAK TERPUJI. Misalnya: Ngebor.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
SESUNGGUHNYA - VISA DIASPORA TIDAK SELALU HARUS BERLAKU SEUMUR HIDUP.. Perbedaan visa DIASPORA (VD) dengan visa REGULER (R) umumnya adalah: 1). VD - masa lakunya lebih panjang. 2). VD - pemegangnya diberikan keistimewaan tertentu. 3). Tidak memerlukan penjamin. Jadi SEHARUSNYA, VD kita juga tidak harus "DISEUMUR HIDUPKAN". Yang penting lebih lama. (Tapi ya jangan terus dimanfaatkan sebagai celah untuk NEGO dan NGEBOR).
Liam Then
Orang Melayu ada istilah, jurus "babi buta", yang kemudian diserap ke bahasa Indonesia, menjadi kata kerja "membabi buta". Di ranah pencak silat, ada istilah pendekar bodong, pendekar bodong ini kembangan jurusnya saja yang banyak serangannya satu dua. Di sepak bola Serie A Italia, ada dulu terkenal Filippo Inzaghi, yang terkenal sebagai raja pelanggaran offside, meskipun ia tukang gedor ternama, pencetak gol terbanyak no.7 dipertandingan resmi. Tetap capek lihat ini orang waktu tanding. Banyak cara untuk menarik investasi ke Indonesia. Model pemberian kemudahan Visa secara sembarangan, sangat banyak kerugiannya. Apalagi yang model diaspora. Mereka anak negeri, yang pilih negeri lain sebagai labuan. Jika memang mereka benar ingin kembali, dari dulu sudah terjadi. Kelonggaran peraturan bagi mereka ,hanya akan undang yang model jelangkung, yang biasanya cuma nggacor tak penting, corat coret tak ada arti. Dan yang paling bahaya saya khawatirkan "double agent", "Belanda Kepala Hitam" begitu istilah kakek saya dulu.
djokoLodang
--o-- Pagi hari. Istri siap2 memasak telur di wajan. Suami menikmati kopi sambil membaca koran. Tumben, suami meninggalkan meja makan dan mendekati istri. Istri:"Ada apa, sayang." Suami: "Ehm, mau masak, ya. Eiit, tambahkan mentega sedikit lagi. Awas, hati2, nanti kena minyak panas." Istri:" ... hm hm ..." Suami:"Itu irisan bawang jangan terlalu banyak. Eh, ... kecilkan dulu apinya... lebih baik pakai api kecil... Sekarang, tambahin kecap sedikiiit ... Satu lagi, ...membaliknya harus pelan-pelan ..." Istri: "Kok ceriwis amat? Emangnya aku ga bisa masak simple begini??? !!" Suami:"Sabar, sayang....aku hanya ingin dikau merasakan ..." Istri: "Merasakan apa...?" Suami: "Apa yang kurasakan saat lagi nyetir mobil. Dan dikau duduk di sebelah sambil terus-terusan nyuruh ini itu..."