Visa Diaspora

Visa Diaspora

Visa seumur hidup akan diberlakukan untuk menarik investasi di Indonesia.--

Di masa ''injury time'', Presiden Jokowi masih bisa terus membuat terobosan.

Kali ini soal dwi kewarganegaraan.

Yang melontarkannya Anda sudah tahu: Menko Luhut Binsar Pandjaitan.

Intinya: Indonesia akan memberikan status warga negara kepada mereka yang warga negara lain.

Kebijakan baru itu untuk menggalakkan investasi. Dengan status sebagai warga negara Indonesia mereka lebih mudah melakukan investasi di Indonesia.

Itu terobosan besar sekali. Sangat besar. Anda tahu: UU di Indonesia tidak memungkinkan seseorang untuk punya kewarganegaraan ganda.

Berarti yang diucapkan menko Kemaritiman dan Investasi itu baru bisa dilaksanakan kalau UU-nya kita ubah. Memang saat ini tidak sulit mengubah UU –mumpung DPR-nya juga dalam status injury time.

Tapi tampaknya tidak perlu harus mengubah UU. Seperti halnya perubahan pendidikan dokter spesialis yang dimulai hari ini, tidak perlu mengubah UU. Bahkan tidak perlu Perpres maupun Inpres. Tidak perlu juga Keppres. Yang diperlukan hanya Permen kesehatan.

Pun soal rencana kewarganegaraan ganda ini. Tidak perlu mengubah UU. Ada cara lain: cukup dengan memberikan visa seumur hidup kepada mereka.

Yang mengusulkan ide visa seumur hidup itu pintar sekali. Ide itu jeli sekali.

Toh inti dari kewarganegaraan ganda adalah agar mereka mudah masuk Indonesia. Maka visa seumur hidup sama fungsinya dengan kewarganegaraan ganda.

Belakangan muncul pula penjelasan yang lebih detail. Mereka yang akan mendapat perlakuan khusus itu adalah para perantau Indonesia. Bukan kepada semua pemegang paspor asing.

Memang banyak sekali keturunan Indonesia yang kini menjadi warga negara Amerika Serikat, Singapura, maupun salah satu negara Eropa. Atau mereka yang awalnya hanya berniat sekolah di sana lalu mendapat status warga negara.

Banyak juga di antara mereka yang menjadi kaya di sana. Lalu ingin berbisnis di Indonesia. Mereka umumnya masih punya keluarga di Indonesia.

Mereka inilah yang diincar pemerintah untuk menjadi investor. Setidaknya mereka sudah punya network di sana. Network itulah yang akan dimanfaatkan pemerintah.

Inilah terobosan untuk memanfaatkan diaspora Indonesia. Baik di bidang investasi maupun kekayaan intelektual.

Rasanya ide visa seumur hidup merupakan terobosan praktis. Lebih mudah dilaksanakan daripada warga negara ganda.

Tiongkok punya cara yang lain: kepada perantau Tiongkok memberikan kartu ''panggilan pulang kampung''. Dengan kartu itu mereka tidak perlu menunjukkan paspor di imigrasi. Cukup menunjukkan kartu tersebut.

Beberapa negara Eropa menerbitkan visa emas. Sejenis visa jangka panjang. Khususnya bagi para investor dengan nilai investasi tertentu.

Rupanya pemerintahan Jokowi akan terus menciptakan gol di masa injury time.(Dahlan Iskan)



Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 5 Mei 2024: Spesialis Permenkes

Mirza Mirwan

Barusan seorang pembaca senyap CHD (bukan Mas Sekcam) yang selalu kepo dengan kasus Trump dan Perang Israel-Hamas bertanya: Seandainya Donald Trump dipenjara apakah masih bisa ikut pilpres? Konstitusi AS hanya menetapkan tiga syarat untuk menjadi presiden: warganegara kelahiran AS (natural-born citizen), sekurang-kurangnya berusia 35 tahun, dan sekurang-kurangnya sudah menetep di AS selama 14 tahun terakhir. Dalam sejarah pilpres AS pernah terjadi seorang capres berada di penjara sejak masa kampanye. Itu terjadi pada pemilu 2 November 1920, 104 tahun nan silam. Capres tersebut adalah Eugene Victor Debs yang berpasangan dengan Seymor Stedman dari Partai Sosialis Amerika. Sementara capres dari Partai Republik adalah Warren Gamaliel Harding yang berpasangan dengan Calvin Coolidge -- yang memenangi pilpres. Sedang capres dari Partai Demokrat adalah James Middlelton Cox yang berpasangan dengan Franklin Delano Roosevelt, yang di kemudian hari menjadi satu-satunya presiden yang terpilih 4 kali di pilpres AS. Eugene V. Debs sendiri sudah ikut pilpres 4 kali -- 1904, 1908, 1912 dan 1920. Terakhir ia mendapatkan 914-an ribu suara populer, tapi tak mendapat barang satu suara elektoral seperti 3 pilpres sebelumnya. Tetapi, waini, kemudian dalam amandemen ke-14 pasal 3 disebutkan bahwa tak seorang pun boleh menjadi anggota DPR, Senator, termasuk presiden dan wapres bila punya riwayat perbuatan melawan negara atau memberi bantuan kepada musuh negara, dst. (ke atas)

Mirza Mirwan

Tetapi bila mendapat dukungan suara 2/3 DPR dan Senat, hal itu tak jadi masalah. Mahkamah Agung AS pada bulan Maret yang lalu juga menyatakan bahwa pasal 3 amandemen ke-14 itu tak bisa dikenakan pada Trump. Jadi, saya yakin Trump tetap bisa ikut pilpres. Tetapi kemungkinan menangnya kecil. Berbagai polling terbaru kebanyakan mengunggulkan Biden, meski selisihnya tipis saja. Bagaimana kalau Trump yang menang? Apakah ia lantas otomatis bebas dari penjara? Tidak. Ia tetap harus menyelesaikan hukumannya. Kekuasaannya bisa didelegasikan kepada sang wapres.

Liam Then

Kisah ini memantik pertanyaan, betapa sulit dan lama, R&D dibutuhkan dalam hal inovasi, betapa mahal harga dan butuh kesabaran untuk mewujudkannya. Betapa jauh ketertinggalan Indonesia dalam hal teknologi. Dan fakta keras mengapa, negara-negara penguasa ekonomi dunia saat ini bisa menguasai dunia. Mereka Inovatif, pemerintahnya, juga perusahaannya. Indonesia bagaimana? Apakah ada dukungan yang cukup kepada kaum penelitinya? Bagaimana divisi R&D perusahaan di Indonesia? Apakah ada ambisi dan keberaniannyang serupa seperti Nobuo Ogawa sang CEO dari Nichia yang bukan siapa-siapa waktu itu? Bagaimana pula pemerintahnya? Miris kalau pikirkan, jangankan inovasi, atur produksi beras nasional, agar bisa capai swasembada saja, sampai tahun 2024 masih belum bisa. Indonesia sedang terlena dalam keberlimpahan. Terlalu keenakan. Akan tiba masanya, Indonesia jatuh terjerembab kedalam kesusahan, dan semakin tertinggal dari waktu ke waktu, jika tidak diusahakan berubah. Jika kebiasaan korupsi dan kongkalikong tidak diberantas dipucuk kekuasaan, inilah biang penghambat, faktor pembusuk dari dalam, penyakit kanker yang mengancam, eksistensi NKRI.

Liam Then

Ditengah keputusasaan, Shuji Nakamura menghadap ke CEO Nichia waktu itu, Nobuo Ogawa, dan mengajukan proposal. Ia cerita Sony,Toshiba, Panasonic, masih gagal dalam upaya penemuan LED warna biru, bagaimana jika Nichia bisa menjadi yang pertama menemukan. Sang CEO yang telah mengalami kerugian selama sepuluh tahun di divisi semikonduktor, memutuskan untuk berjudi dalam hal ini. Ia alokasikan 15% profit tahunan perusahaan ke divisi R&D Nakamura, senilai 500jt Yen ekuivalen 3jt USD. Sang CEO tahu potensi penemuan baru dibidang LED untuk menggantikan bola lampu. Karena teknologi lampu waktu itu sangat boros energi dibandingkan LED. Singkat cerita setelah lebih 10 tahun, jatuh bangun dengan eksperimen, Shuji Nakamura berhasil menjadi yang pertama menemukan lampu LED warna biru. Dunia tercengang, akhirnya setelah 30 tahun sejak lampu LED pertama ditemukan,tak terhitung ilmuwan yang mencoba, Nakamura ditahun 1992 berhasil menjadi yang pertama menghasilkan LED warna biru. Membuat pendapatan Nichia berganda dalam masa 3 tahun berikutnya. Di tahun 1996 Nichia berhasil mengembangkan lampu LED berwarna putih. Menggandakan pendapatan Nichia dalam 4 tahun berikutnya. Pada tahun 2001, total pendapatan tahunan Nichia bernilai 700jt dollar. 60% nya bersumber dari produksi lampu LED berwarna biru. Capek saya rangkum ceritanya...yang penasaran cerita selanjutnya , silahkan ke YouTube saja. Sangat dramatis, kisah akhirnya Shuji Nakamura bersama 2 saingannya dianugerahi Hadiah Nobel.

Liam Then

-Kisah tentang penemuan LED warna biru- Beberapa puluh tahun sudah berlalu sejak ditemukannya lampu LED , warna yang tersedia hanya hijau dan merah. Para peneliti perusahaan besar berjuang keras untuk menemukan cara produksi LED berwarna biru. Karena inilah kunci perkembangan LED. Campuran spektrum cahaya Merah ,Hijau dan Biru akan menghasilkan cahaya berwarna putih, dari putih bisa jadi semua warna. Penemuan LED berwarna biru akan revolusi teknologi lampu penerangan didunia karena sifat hemat energinya. Dari IBM, Sony, Toshiba, Bell Labs ,General Electric, semua berpacu untuk jadi yang pertama temukan. Shuji Nakamura adalah seorang peneliti R&D di Nichia, satu perusahaan kimia Jepang bernama Nichia. Nichia saat itu baru mulai ekspansi menggunakan teknologi semikonduktor untuk memproduksi lampu LED. Situasi persaingan yang sengit pada tahun 1980, divisi semikonduktor Nichia kedapatan pada posisi yang sulit. Pasar jenuh oleh pemain yang lebih besar dan lebih berpengalaman. Beberapa karyawan muda di perusahaan menekan Shuji Nakamura, agar menghasilkan inovasi penemuan baru. Sementara yang tua, menganggap penelitian R&D Nakamura hanya menghabis-habiskan sumber daya perusahaan. Sedangkan saat itu Nichia sedang kekurangan dana. Lab Shuji Nakamura kebanyakan berisi mesin yang dia las dan bangun sendiri. Pada tahun 1988, supervisor Nakamura hilang harapan, dan bilang kepada Nakamura agar berhenti saja.

Liam Then

Abang ini pasti anak muda, penggemar game, sehingga tuliskan istilah "triple kill" . Hahaha...

djokoLodang

--o-- ... Sialnya Trump pecah kongsi dengan Cohen. Maka Cohen pun ''bernyanyi''. ... * Mereka yang hari ini menjadi kawan, besok bisa menjadi lawan. * Selama Anda berkuasa, berpengaruh, ber"duit", banyak yang akan mengerumuni Anda. Setiap hari Anda bisa berpesta pora. Begitu lengser, pestanya pun bubar. --0--

ALI FAUZI

AS hingga kini tetap menjadi contoh negara demokrasi yang terbaik. Trias politica --legislatif, eksekutif dan yudikatif-- berkekuatan dan berjalan seimbang. Sekitar 19 jam penerbangan dari New York, ada satu negera yang disepakati para pendiri bangsanya sebagai negera demokrasi, tapi kini trias politica berada dalam dalam satu genggaman presden (eksekutif).

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Joe Biden memanfaatkan berbagai masalah yang melingkupi Donald Trump dengan menjadikannya candaan. Dalam suatu acara jamuan makan malam dengan Asosiasi Koresponden Gedung Putih pekan lalu, Biden "balas dendam" ke Trump. Bertahun-tahun Trump menyebut Biden sebagai "orang yang mengantuk" dengan mengejek perbedaan usia mereka: Biden 81, Trump 77. Setelah Trump dikabarkan tertidur saat sidang pengadilan, Biden pun menjuluki Trump sebagai "sleepy Don". "Tentu saja pemilu 2024 sedang berjalan lancar, dan, ya, usia adalah sebuah masalah,” kata Biden. “Saya seorang pria dewasa yang mencalonkan diri melawan seorang anak berusia 6 tahun,” ujarnya merujuk perbedaan usia mereka. Trump tidak menerima olok-olok tersebut dan mengunggah di media sosialnya bahwa acara makan malam itu “sangat buruk” dan Biden adalah “bencana yang nyata.” Pada acara penggalangan dana di Dallas bulan lalu, Biden kembali melontarkan candaan terkait masalah yang melilit Trump. Biden bercanda tentang masalah keuangan Trump setelah diperintahkan membayar 454 juta dolar AS dalam kasus perdata di New York. “Beberapa hari yang lalu,” kata Biden, “seorang pria yang tampak kalah mendatangi saya dan berkata, ‘Tuan Presiden, saya butuh bantuan Anda. Saya terbebani utang. Saya benar-benar kehabisan tenaga.’ Saya harus mengatakan, 'Donald, saya tidak dapat membantu Anda.'”

Lagarenze 1301

Santai sejenak 2. Donald Trump jadi bulan-bulanan, tak hanya oleh Joe Biden, tapi juga oleh para komika. Jimmy Fallon dalam acara TV "The Tonight Show Starring Jimmy Fallon”, Kamis malam lalu, bercanda bahwa selama sidang kasus uang tutup mulut, Trump berkali-kali mengirim catatan ke pengacaranya. “Sebenarnya kami punya beberapa di sini, dan itu cukup menarik,” kata Fallon lalu menampilkan beberapa gambar catatan Trump yang ditulis tangan, yang tentu saja fake. “Misalnya, yang ini mengatakan, 'Apakah Uber Eats mengirimkan makanan ke pengadilan?'” ujar Fallon. Lelucon Fallon juga ditujukan pada kecintaan Trump pada diet Coca-Cola. Karena tidak diperbolehkannya makanan atau minuman di ruang sidang, terdapat spekulasi bahwa Trump kesulitan untuk tetap terjaga karena tidak mengonsumsi 12 Diet Coke dalam sehari. “Catatan ini mengatakan, 'Jangan beritahu siapa pun, tapi saya punya sebotol Diet Coke seberat 16 ons di dasi saya,'” kata Fallon, merujuk pada ikatan dasi Trump yang terkenal terlalu panjang. Fallon pada acara yang sama, Rabu malam, menghujat Trump karena tidur siang di pengadilan (meski dibantah oleh mantan presiden tersebut). “Saya membaca bahwa dalam upaya untuk menghentikan Trump agar tidak tertidur di pengadilan, pengacaranya telah memberinya sejumlah alat yang berbeda. Sejumlah perangkat? Sejauh ini, satu-satunya yang bisa membuatnya tetap terjaga adalah iPad yang memutar ...,” candanya. Anda tahu apa kata Fallon di titik-titik itu.

Fiona Handoko

bicara tentang saham. ada seorang rusuhwan (yg belum bergelar prof) curhat. betapa beruntungnya dia tidak terpengaruh tulisan abah "bursa warung". karena bisnis mpstore yg diulas di chdi 26 jan 24 "bursa warung". harga sahamnya turun terus semenjak ipo. dari harga @ 268. saat ini terjun bebas hampir jadi gocap. @ 67

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 119

  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Madison Madison
      Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • yea aina
    yea aina
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
  • Liam Then
    Liam Then
    • yea aina
      yea aina
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Liam Then
      Liam Then
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • alasroban
    alasroban
    • Liam Then
      Liam Then
    • alasroban
      alasroban
  • Liam Then
    Liam Then
    • alasroban
      alasroban
  • ikhwan guru sejarah
    ikhwan guru sejarah
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Liam Then
      Liam Then
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • DeniK
    DeniK
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Tivibox
    Tivibox
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • admin nqode2021
    admin nqode2021
  • Sentiaki
    Sentiaki
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • rid kc
    rid kc
  • DeniK
    DeniK
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • Sugeng Hardianto
    Sugeng Hardianto
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301