“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Israel telah melancarkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
BACA JUGA:Harga BBM Bioetanol Pengganti Pertalite di SPBU Pertamina
BACA JUGA:Indikator Keamanan Digital di Indonesia Disebut Rendah Dibanding Vietnam dan Malaysia
Tel Aviv juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.
Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.