Asal Usul Nama Jalan Palmerah di Jakarta, Sudah Ada Sejak Era Kolonial Hindia Belanda

Selasa 07-05-2024,14:13 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

JAKARTA, DISWAY.ID - Palmerah menjadi salah satu nama jalan yang mempunyai sejarah serta asal usul unik sebelum menjadi bagian penting dari perkembangan wilayah Jakarta.

Sebagai bagian dari kecamatan di Jakarta Barat, jalan Palmerah sendiri juga menjadi saksi hiruk pikuk kehidupan perkotaan yang dipadati oleh pemukiman penduduk, gedung-gedung perkantoran yang tinggi serta jalur transportasi yang selalu ramai, yakni Stasiun Palmerah.

Akan tetapi, sebelum jadi salah satu pusat bisnis dan perkantoran di Jakarta, nama Palmerah sudah ada sejak jaman kolonial Hindia Belanda dan saksi perkembangan sejarah Indonesia. Untuk lebih lengkapnya terkait asal usul nama jalan Palmerah, simak informasi di bawah ini:

BACA JUGA:Asal Muasal Warteg Kharisma Bahari yang Populer dan Legendaris Sejak Tahun 1996

BACA JUGA:Mengenal 9 Wali Songo di Pulau Jawa: Nama Asli, Cara Dakwah dan Asal Usulnya

BACA JUGA:Asal Usul Sejarah Singkat Ketupat, Tradisi Setiap Kali Datangnya Hari Raya Lebaran

Asal Usul Nama Jalan Palmerah

Jalan Palmerah ini berasal dari dua kata, yakni Pal dan Merah.

Kata Pal sendiri mempunyai arti Batas atau Patok yang merujuk kepada patok-patok yang sering berada di sekitar pinggiran jalan di wilayah tersebut. Sedangkan, untuk merah merujuk pada warna merah patok-patok yang berserakan.

Menurut dari buku berjudul '212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe' karya Zaenuddin HM, dikisahkan bahwa pada jaman dulu patok berwarna merah dijadikan sebagai batas wilayah kota Batavia ke arah Bogor.

Sebab, di jaman dulu ketika Gubernur Jenderal Belanda ingin ke Istana Bogor, maka rombongan gubernur yang menaiki kereta kuda ini akan melewati jalur berpatok merah tersebut.

BACA JUGA:Asal Usul Tempe yang Menjadi Lauk Andalan Masyarakat Indonesia

BACA JUGA:Baru Tahu, Ternyata Asal Usul Barongsai Berasal dari Istilah Akulturasi Indonesia dan Tiongkok

Selain itu, rombongan gubernur juga akan mengistirahatkan kudanya di Pos Pengumben, yang tidak jauh dari lokasi.

Lama-lama, masyarakat menjadikan patok merah ini sebagai penanda kawasan-kawasan tersebut dan seiring berjalannya waktu, kawasan ini akhirnya dikenal dengan sebutan Palmerah.

Kategori :