Pabrik Sepatu Bata Tutup, Bagaimana Nasib 233 Karyawan yang Tersisa?

Rabu 08-05-2024,20:36 WIB
Reporter : Bianca Chairunisa
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Sebanyak 233 karyawan pabrik sepatu Bata diajak berdialog untuk membahas nasib mereka. 

Belakangan ramai kabar penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jakarta oleh produsen sepatu Bata Selasa (30/4), maka Kementerian Perindustrian akhirnya telah bertemu dan berdialog dengan Manajemen PT Sepatu Bata Tbk.

Dalam dialog yang digelar pada Rabu (08/05) tersebut, manajemen PT Sepatu Bata Tbk diwakili oleh para direksi yaitu Hatta Tutuko, Ahmad Danial, dan Prima Andhika Irawati yang diterima oleh Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dan Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Adie Rochmanto Pandiangan.

BACA JUGA:Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun Bisa Jadi Kalah Saing

Dari hasil dialog terungkap bahwa keputusan penutupan lini manufaktur atau produksi oleh manajemen Sepatu Bata berkaitan dengan strategi bisnis yang dilakukan dalam rangka refocusing pada lini penjualannya (store). 

Hal ini merupakan langkah perusahaan guna menghadapi persaingan industri sepatu di dalam negeri. 

"Direksi menyampaikan, dalam rangka efisiensi dan memperhatikan trend pasar yang cepat dan bervariasi, maka PT Sepatu Bata Tbk fokus pada pengembangan produk dan desain yang memenuhi selera pasar," ujar Adie.

Kemenperin menanggapi, langkah yg diambil oleh PT Sepatu Bata Tbk tersebut sebenarnya dianggap kurang tepat, karena saat ini kondisi industri sepatu nasional tumbuh terus dengan kebijakan pengendalian terhadap impor barang jadi (konsumsi) dan jaminan bahan baku.

BACA JUGA:Pabrik Bata Purwakarta Tutup, Karyawan: Selamat Tinggal Bata!

Oleh karena itu, Kemenperin berharap setelah kondisi perusahaan membaik, suatu saat perusahaan bisa membuka kembali pabriknya di Indonesia dengan kapasitas yang lebih besar.

Menurut Adie, salah satu faktor yang menyebabkan PT Sepatu Bata Tbk menutup pabriknya di Purwakarta karena inefisiensi produksi dan produk yang tidak memenuhi selera konsumen, sehingga memilih untuk lebih fokus pada lini bisnis retail.

BACA JUGA:Kemendag: Barang Impor Milik PMI Tak Dibatasi Lagi

Sisa 233 Karyawan

Dari data yang ada, pabrik Sepatu Bata sebelum penutupan hanya menyisakan 233 orang karyawan dan produksi yang hanya 30% dari kapasitas.

Di sisi lain terjadi juga penurunan produksi di pabrik tersebut, dari sebelumnya 3,5 juta pasang pada tahun 2018, menurun menjadi 1,15 juta pasang di tahun 2023.

Kategori :