Kisruh Pabrik Sepatu Bata Tutup, Perusahaan: Langkah Paling Realistis

Kisruh Pabrik Sepatu Bata Tutup, Perusahaan: Langkah Paling Realistis

Kisruh Pabrik Sepatu Bata Tutup, Perusahaan: Langkah Paling Realistis -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Setelah kisruh penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), akhirnya telah bertemu dan menggelar dialog dengan Manajemen PT sepatu Bata Tbk.

Dalam dialog tersebut, manajemen PT Sepatu Bata Tbk mengungkap, bahwa keputusan untuk menutup pabrik adalah bagian dari strategi bisnis, guna menghadapi persaingan industri sepatu di dalam negeri.

Perusahaan sepatu bata berpendapat, fokus pada bisnis retail penting untuk dilakukan dalam rangka mengembalikan kinerja bisnis dan penjualan yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

BACA JUGA:Pabrik Sepatu Bata Tutup, Bagaimana Nasib 233 Karyawan yang Tersisa?

BACA JUGA:Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun Bisa Jadi Kalah Saing

Pihak perusahaan sepatu bata juga mengungkapkan bahwa strategi bisnis ini tetap menjamin produk yang dijual masih bersumber dari produsen dalam negeri yang selama ini bekerja sama dengan mereka, seperti PT Prestasi Ide Jaya dan enam pabrik lainnya.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan juga mengungkapkan bahwa penjualan Bata melalui toko-toko yang dimilikinya

dalam dua tahun terakhir cenderung mengalami perbaikan. Manajemen menyampaikan bahwa merek di bawah naungan PT Sepatu Bata Tbk seperti North Star, Power, Marie Claire,

Bubblegummers, dan Weinbrenner masih berada di hati konsumen serta preferensi yang cukup baik di mata konsumen.

BACA JUGA:Wapres Ma'ruf Sambut Baik Wacana Pembentukan Presidential Club yang Digagas Prabowo

BACA JUGA:Kapolda Jateng Diisukan Maju Pilgub Jateng, Jokowi: Itu Keinginan Pribadi, Dikit-Dikit Urusan Pilkada Tanya ke Saya, Gimana?

"Kami melihat bahwa strategi ini penting bagi perusahaan, seperti halnya merek-merek besar sepatu global yang berfokus pada pengembangan produk dan merek," ujar Adie.

Pemberlakuan Larangan dan Pembatasan (Lartas) untuk barang konsumsi alas kaki sesuai Permendag 36/2023 diharapkan akan melindungi pasar dalam negeri dari serbuan barang impor, sehingga penjualan produk dalam negeri akan terus tumbuh.

"Untuk PT Sepatu Bata Tbk, pemerintah juga terus mendorong agar meningkatkan ekspor dari hasil produksi dalam negeri sebagai bagian dari rantai pasok global merek Bata bersama afiliasinya di luar negeri," tambah Adie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: