Merdeka Belajar Kampus Merdeka Klaim Cetak Lulusan Incaran Perusahaan dengan Gaji Tinggi

Rabu 15-05-2024,13:16 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Marieska Harya Virdhani

 

JAKARTA, DISWAY.ID – Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong mahasiswa tak melulu belajar di kelas.

Lulusannya dijamin mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan menjadi incaran perusahaan.

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D. mengungkapkan bahwa alumni Merdeka Belajar Kampus Merdeka memiliki kompetensi lebih tinggi.

BACA JUGA:Cerita Guru Penggerak saat Terapkan Gerakan Merdeka Belajar: Awalnya Ada Penolakan

"Setelah berjalan tiga tahun, MBKM memberikan dampak yang luar biasa kepada mahasiswa," ungkap Tjitjik pasa konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 15 Mei 2024.

Tak hanya itu, lulusan juga memiliki masa tunggu msndapatkan pekerjaan lebih singkat dengan gaji pertama lebih tinggi dari rata-rata.

"Artinya bahwa kebijakan ini berdampak positif untuk meningkatkan daya saing lulusan," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Kata Pelajar di Indonesia Timur tentang Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka

Menurutnya, kebijakan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus.

"Jika sebelumya, misal aktivitasnya kuliah, praktikum di laboratorium, kuliah kerja lapangan, pkl, penelitian, tugas akhir, hingga wisuda," paparnya.

Tetapi sekarang, sambungnya, perkuliahan tidak hanya di kelas dengan metode pembelajaran yang kolaboratif.

Praktik ini kemudian dinilai menghasilkan output lulusan yang lebih berkompeten.

BACA JUGA:Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Pentingnya Gerakan Kurikulum Merdeka Belajar

Melalui kebijakan Merdeka Belajar, dimana ada beberapa agenda pendidikan, salah satunya menetapkan 8 indikator kinerja utama (IKU).

Selain itu, hal ini juga berimplikasi terhadap perubahan dalam metode pembelajaran yang inovatif dan kolaboratif.

Oleh karena itu, kebijakan ini harus diinternalisasikan ke dalam sistem pendidikan di dalam perguruan tinggi.

"Harus menjadi bagian dari sistem yang ada di program studi," katanya.

Hal ini berdampak pada standar satuan biaya operasional perguruan tinggi dengan melihat aktivitas apa saja yang harusnya memang wajib diakomodasi di dalam proses pembelajaran.

SSBOPT terbaru diatur dalam Permendikbud No. 2 dan No. 54 Tahun 2024.

BACA JUGA:Ini Kata Heru Budi tentang Implementasi Gerakan Merdeka Belajar di Jakarta

Apa Itu Merdeka Belajar Kampus Merdeka?

Dikutip dari laman resmi Kemendikbudristek, Kampus Merdeka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dengan memberikan hak kepada Mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. Perguruan tinggi diberikan kebebasan untuk menyediakan kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswanya.

Berikut jenis kegiatan yang tersedia di program Kampus Merdeka, yaitu:

Magang Bersertifikat

Studi Independen

Kampus Mengajar

Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)

Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Membangun Desa (KKN Tematik)

Proyek Kemanusiaan

Riset atau Penelitian

Wirausaha

Pengalaman Mahasiswa di kegiatan Kampus Merdeka akan berpengaruh besar terhadap kesiapan karir mahasiswa dengan cara memastikan Mahasiswa terus menyimak perubahan dunia luar kampus selama berkuliah dan dapat kesempatan untuk menerapkan ilmu kepada masalah di dunia nyata.

 

 

Kategori :