BACA JUGA:BUMN Buka Rekrutmen Bagi Diaspora Indonesia, Berikut Link Pendaftarannya
Akibat penyerangan yang mulai dilakukan di Rafah, hampir 450.000 orang terpaksa mengungsi dari Rafah sejak 6 Mei.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 35.173 orang tewas dan 79.061 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Warga Palestina Tak Dapat Pelayanan Kesehatan
Salah satu Dokter di Tepi Barat Palestina mengatakan bahwa warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan.
BACA JUGA:Polres Jakpus Dalami Keterkaitan Gembong Narkoba Fredy Pratama pada Pengungkapan 49 Kg Sabu
BACA JUGA:Daftar Lokasi Alfamart Jual TapCash BNI Edisi NCT 127 dan WayV, Cuma Tersedia Wilayah Jabodetabek!
Warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi di Tulkarem dan Jenin terjebak dan dilarang mengakses fasilitas kesehatan, terutama selama serangan militer Israel.
Bahkan warga dengan kondisi cedera yang parah harus menunggu untuk dapat mendapatkan layanan rumah sakit dan meyebabkan sebagian dari mereka akhirnya meninggal dunia.
Permasalahan lain yang dihadapi warga karena banyaknya terjadi blokir jalanan oleh pasukan Israel.
BACA JUGA:Lulusan Sekolah Taruna Penerbangan Jadi Apa? Cek Syaratnya di Sini
BACA JUGA:5 Rekomendasi OOTD Nonton Konser Hijab Simple Tapi Kece, Dijamin Nyaman dan Gak Ribet!
Warga juga harus menggunakan keledai untuk dapat menuju ke rumah sakit karena minimnya transportasi di wilayah tersebut.
“Sudah lama tidak ada transportasi di daerah ini, dan bahkan jika ada mobil yang mengantar kami ke klinik maka tentara Israel akan menyita mobil tersebut,” katanya.