JAKARTA, DISWAY.ID – Aparatur Sipil Negara (ASN) di DKI Jakarta didorong untuk meningkatkan integritas.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Antikorupsi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Walikota Jakarta Utara, pada Kamis, 16 Mei 2024.
Dalam kesempatan itu, Joko menjelaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk meneruskan upaya pencegahan korupsi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang dinilai sebagai tanggung jawab bersama.
"Saat ini juga kita tengah melakukan reformasi birokrasi yang dilakukan dengan cara sistematis," ujarnya.
BACA JUGA:Viral ASN Terobos Paspampres Jokowi di Konawe, Ternyata Ingin Mengadu Soal Gaji Ditahan
Joko menyampaikan, bahwa pihaknya menginginkan ada pembangunan zona integritas di level pemerintahan daerah.
Artinya, kata Joko, pembangunan itu harus memiliki rujukan sebagai role model, dan hal tersebut sangat penting agar bisa meraih predikat zona integritas.
Joko juga berpendapat, seluruh perangkat daerah harus lebih cermat dalam melaksanakan implementasi antikorupsi.
Sebagai upaya pencegahan, pendidikan antikorupsi harus menyasar seluruh lapisan masyarakat, khususnya sejak di bangku sekolah. Sehingga dapat ditanamkan nilai integritas dan bahaya korupsi sejak dini untuk menciptakan generasi antikorupsi.
BACA JUGA:Lowongan Penghulu 3.641 Orang, Kemenpan RB Setujui untuk CASN 2024
"Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dedikasinya membantu Inspektorat dalam melaksanakan program pencegahan korupsi. Sehingga, kami bisa ikut berpartisipasi dalam memberantas korupsi di Pemprov DKI Jakarta. Semoga peserta bimtek bisa mengikuti dengan baik dan meneruskan hikmat pembelajaran materi di sini dengan serius," tambah Joko.
Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Wawan Wardiana turut mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta karena telah menginisiasi kegiatan ini.
"Langkah-langkah yang sudah dibuat oleh Pemprov DKI ke depannya (agar) bisa menjadi contoh bagi daerah lain tentang bagaimana mengimplementasikan pendidikan antikorupsi. Terlebih nanti para eselon III seperti di kecamatan akan ditugaskan untuk lebih aktif ke masyarakat,” papar Wawan.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Tewasnya Siswa STIP
Wawan menambahkan, dalam mengimplementasikan pendidikan antikorupsi untuk para pelajar, dapat dicontohkan dengan cara berbagi pengalaman langsung.