
Sebaliknya, karya sastra untuk siswa SD dan SMA masih tergolong mudah.
Bahkan, hampir semua karya sastra dapat dibaca oleh anak usia SMA.
BACA JUGA:Kurikulum Standar Global, Pentingnya Sertifikasi Bahasa Inggris di Dunia Pendidikan dan Profesional
Sedangkan level SD masih mudah ditemukan karena banyak penulis dan penerbit yang
"Untuk anak SD juga lumayan banyak karena banyak penulis atau bahkan penerbit yang membayangkan untuk menerbitkan buku untuk anak-anak," lanjutnya.
Ia menyoroti fase SMP yang singkat serta peralihan antara anak-anak dengan remaja yang lebih dewasa.
"Untuk SMP ini sesuatu yang nanggung. Mereka cuma punya durasi 3 tahun," tukasnya.
Tak jarang juga anak SMP dengan mudah berganti selera bacaan.
BACA JUGA:Hardiknas 2024, Ini Daftar Kurikulum di Indonesia dari Awal Hingga Kurikulum Merdeka
Selain itu, terdapat beberapa perbedaan di mana terkadang anak SMP masih menyukai bacaan untuk anak-anak.
Sebaliknya, ada pula anak SMP yang sudah beralih ke bacaan yang lebih dewasa.
Hingga akhirnya, lanjut Eka, seringkali ia memperkenalkan buku-buku terjemahan, seperti Harry Potter dan Lima Sekawan.
"Artinya sesuatu yang tidak terlalu kekanak-kanakan, tapi juga tidak terlalu kompleks, susah untuk anak SMP," tandasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan koleksi buku yang telah dikurasi pihaknya sebanyak 177 judul dengan rincian 43 judul untuk SD, 29 judul untuk SMP, dan 105 judul untuk SMA.
Pihaknya berharap kurasi terus berjalan sehingga daftar buku rekomendasi untuk Sastra Masuk Kurikulum ini terus berkembang dan bertambah.